5 Tanda Stres Berlebihan yang Harus Ditangani Psikolog Segera!

0 0
Read Time:2 Minute, 51 Second

Stres adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi ketika tekanan itu datang terlalu sering atau berlarut-larut, dampaknya bisa merembet ke berbagai aspek kesehatan—baik mental maupun fisik. Meski begitu, tak sedikit orang yang enggan mencari bantuan profesional karena merasa masih bisa mengatasi masalahnya sendiri.

Padahal, menurut dr. Jessi Gold, psikiater dan ahli kesehatan mental, terapi tidak hanya untuk mereka yang sudah berada di titik terpuruk. “Setiap orang bisa mendapat manfaat dari terapi. Tidak ada waktu yang salah untuk meminta bantuan,” jelasnya, seperti dikutip dari *SELF Magazine* (18/9/2025).

Lalu, kapan sebaiknya seseorang mempertimbangkan untuk menemui psikolog? Berikut beberapa tanda yang patut diperhatikan.

Kapan Harus Datang ke Psikolog?

1. Emosi Sulit Dikendalikan

Jika belakangan kamu lebih sering marah, menangis, atau tersinggung karena hal-hal kecil, bisa jadi itu pertanda kesehatan mental sedang terganggu. Perubahan emosi yang drastis tidak hanya mengganggu diri sendiri, tetapi juga orang di sekitar.

“Perhatikan reaksimu terhadap stres sehari-hari. Jika biasanya bisa mengontrol emosi tapi kini mudah meledak, itu pertanda ada perubahan dalam kesehatan mental,” ujar Maia Wise, terapis klinis di Washington DC.

Psikolog dapat membantu mengidentifikasi akar masalah dan memberikan strategi untuk mengelola emosi dengan lebih baik.

2. Aktivitas Sehari-hari Terasa Memberatkan

Bangun tidur terasa seperti beban, pekerjaan menumpuk tak kunjung selesai, bahkan hal sederhana seperti makan atau membersihkan rumah terasa melelahkan. Jika kondisi ini terus berlanjut, menurut psikolog Riana Elyse Anderson dari Universitas Michigan, bisa jadi ada ketidakseimbangan dalam kesehatan mental.

“Jika biasanya kamu mampu menyelesaikan tugas dengan baik, tapi sekarang rasanya seperti mengangkat beban berton-ton, itu artinya tubuh dan pikiranmu bekerja berbeda dari biasanya,” jelasnya.

Terapi bisa membantu mengembalikan energi dan membuat rutinitas terasa lebih ringan.

Ilustrasi menangis.
Ilustrasi menangis.

3. Kehilangan Arah Hidup

Merasa terjebak dalam rutinitas tanpa perkembangan adalah hal yang wajar. Namun, jika perasaan ini bertahan lama dan menimbulkan frustrasi, mungkin sudah saatnya mencari bantuan.

“Terapi bisa membantumu menemukan hambatan yang menghalangi kebahagiaan dan memberikan panduan untuk melewatinya,” kata Kathryn Gordon, penulis *The Suicidal Thoughts Workbook*.

4. Terjebak dalam Pola Buruk

Mengulang hubungan toksik, kecanduan belanja, atau makan berlebihan sering kali sulit dihentikan meski kita menyadari dampak negatifnya.

“Banyak orang tahu perilaku itu merugikan, tapi tetap melakukannya karena merasa tidak punya pilihan lain,” ungkap psikolog Emilie B. Joseph.

Dengan bantuan profesional, siklus ini bisa diputus dengan mengeksplorasi penyebab mendasar dan membangun kebiasaan yang lebih sehat.

5. Kewalahan Menghadapi Tekanan

Stres biasa mungkin masih bisa diatasi dengan istirahat atau hiburan. Namun, jika rasa kewalahan terus muncul hingga mengganggu konsentrasi dan membuat tubuh mudah lelah, itu pertanda perlu bantuan.

“Tekanan bisa berasal dari pekerjaan, hubungan, atau emosi pribadi,” terang terapis Brit Barkholtz.

Psikolog dapat membantu mengurai sumber stres dan memberikan cara yang lebih efektif untuk mengelolanya.

6. Menghadapi Perubahan Besar dalam Hidup

Transisi seperti pindah kota, kehilangan pekerjaan, menikah, atau menjadi orangtua sering memicu kecemasan.

“Terapi memberi ruang objektif untuk memahami pikiran dan emosi, sehingga perubahan bisa dihadapi dengan lebih tenang,” jelas terapis Jessica Gaddy Brown.

7. Trauma yang Belum Terselesaikan

Pengalaman traumatis, seperti kehilangan orang terkasih atau kekerasan, bisa meninggalkan luka emosional yang bertahan lama. Mimpi buruk, kecemasan, atau reaksi berlebihan bisa menjadi tanda bahwa trauma belum sepenuhnya teratasi.

“Terapi membantu memproses dampak emosional dan mengajarkan cara menghadapi pemicu dengan lebih sehat,” kata Brown.

Mencari bantuan psikolog bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk perhatian pada diri sendiri. Jika tanda-tanda di atas mulai muncul, jangan ragu untuk berkonsultasi. Dengan dukungan profesional, beban mental bisa lebih ringan dan hidup pun lebih seimbang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Edukasi Stunting & Perlindungan Anak untuk Masa Depan Cerah

16 Besar Finalis Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 Terjun ke Masyarakat dalam Kegiatan Sosial Para finalis Top 16 Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 menggelar aksi nyata di tengah masyarakat sebagai…

2 Gaya Memukau Kate Middleton Sambut Donald Trump di Inggris, Bikin Terpana!

Kate Middleton Tampil Memukau Sambut Kunjungan Donald Trump ke Inggris Kate Middleton, Putri Wales, menjadi sorotan saat menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam kunjungan kenegaraan ke Inggris. Penampilannya…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Edukasi Stunting & Perlindungan Anak untuk Masa Depan Cerah

  • By Admin
  • September 18, 2025
  • 0 views
Edukasi Stunting & Perlindungan Anak untuk Masa Depan Cerah

2 Gaya Memukau Kate Middleton Sambut Donald Trump di Inggris, Bikin Terpana!

  • By Admin
  • September 18, 2025
  • 0 views
2 Gaya Memukau Kate Middleton Sambut Donald Trump di Inggris, Bikin Terpana!

Rutin Ganti Pakaian Dalam!

  • By Admin
  • September 18, 2025
  • 0 views
Rutin Ganti Pakaian Dalam!

Jangan Tertipu Manipulasi Psikologis!

  • By Admin
  • September 18, 2025
  • 0 views
Jangan Tertipu Manipulasi Psikologis!

Kirana Larasati Kampanyekan Pencegahan Stunting di Ajang Bootcamp Miss Universe Indonesia 2025

  • By Admin
  • September 18, 2025
  • 0 views
Kirana Larasati Kampanyekan Pencegahan Stunting di Ajang Bootcamp Miss Universe Indonesia 2025

Loluna Transformasi Taman Bermain, Wujudkan Hak Anak untuk Bermain Lebih Seru!

  • By Admin
  • September 18, 2025
  • 2 views
Loluna Transformasi Taman Bermain, Wujudkan Hak Anak untuk Bermain Lebih Seru!