
Perselingkuhan dalam rumah tangga kerap dianggap sebagai tanda pudarnya cinta antara pasangan. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Beberapa orang tetap berselingkuh meski perasaan sayang dan kekaguman terhadap pasangan masih ada, bahkan kerap diungkapkan secara terbuka di media sosial atau di depan umum. Lantas, apa yang mendorong perilaku ini?
Penyebab Selingkuh Meski Masih Cinta
Menurut Sukmadiarti, M.Psi., psikolog keluarga dan konsultan pranikah dari Semarang, Jawa Tengah, terdapat tiga faktor utama yang membuat seseorang berselingkuh meski masih mencintai pasangannya. Pertama, pengaruh inner child yang terluka. Kedua, tekanan atau kebiasaan di lingkungan sosial. Ketiga, upaya untuk memenuhi hasrat ego pribadi.
Sukmadiarti menjelaskan bahwa luka masa kecil dapat memengaruhi cara seseorang memandang hubungan. Sementara itu, lingkungan pergaulan atau norma sosial tertentu bisa mendorong perilaku tidak setia. Di sisi lain, sebagian orang melakukan perselingkuhan sekadar untuk membuktikan daya tarik atau kekuasaan diri, tanpa bermaksud mengakhiri hubungan utama mereka.
Dengan memahami faktor-faktor ini, pasangan dapat lebih waspada terhadap dinamika hubungan yang kompleks, sekaligus mencari solusi sebelum perselingkuhan terjadi.