
La Liga baru saja mengumumkan pembaruan batas gaji klub untuk musim 2025-26, dan hasilnya mengejutkan. Barcelona mengalami penurunan drastis, sementara Real Madrid semakin memperlebar jarak dari rival-rivalnya.
Barcelona harus menerima pemotongan batas gaji sebesar 112 juta Euro (24%), turun dari 463 juta Euro menjadi 351 juta Euro. Salah satu penyebabnya adalah auditor yang tidak memasukkan pendapatan sewa kursi VIP senilai 100 juta Euro dalam laporan keuangan klub karena kesepakatan tersebut baru dianggap valid pada April. Meski begitu, Blaugrana masih berada di posisi kedua, unggul 24 juta Euro dari Atletico Madrid (327 juta Euro). Namun, keduanya masih jauh di bawah Real Madrid yang mencapai 761 juta Euro—naik 6,1 juta Euro dari periode sebelumnya.
Arda Gueler dari Real Madrid C.F. merayakan bersama Trent Alexander-Arnold setelah mencetak gol kedua timnya pada laga Grup H Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 antara Real Madrid CF dan CF Pachuca di Stadion Bank of America pada 22 Juni 2025 di Charlotte, North Carolina.
Sevilla Naik Tipis, Tetap di Bawah Tekanan
Sevilla mencatat kenaikan batas gaji sebesar 21,5 juta Euro, tetapi tetap berada dalam situasi sulit dengan ruang gerak hanya 22,14 juta Euro—terendah di musim lalu. Klub asal Andalusia itu terpaksa melepas pemain seperti Dodi Lukebakio dan Loic Bade, namun masih berisiko melanggar aturan finansial. Sementara itu, Villarreal menikmati kenaikan signifikan sebesar 37,2 juta Euro, menempatkan mereka di posisi keempat dengan batas gaji 173,1 juta Euro.
Espanyol Raih Kenaikan Terbesar
Espanyol menjadi sorotan dengan kenaikan batas gaji tertinggi, yaitu 51,2 juta Euro, setelah berhasil keluar dari krisis finansial. Athletic Club juga mengalami peningkatan sebesar 21 juta Euro. Di sisi lain, tim promosi seperti Levante (35,5 juta Euro), Elche (40,5 juta Euro), dan Alaves (41 juta Euro) berada di dasar klasemen. Selain Barcelona, beberapa klub besar seperti Real Betis (turun 34,2 juta Euro), Real Sociedad (turun 31,9 juta Euro), dan Girona (turun 23,5 juta Euro) juga mengalami penurunan setelah gagal lolos ke kompetisi Eropa.