5 Tips Membangun Hubungan Sehat dengan Guru

0 0
Read Time:2 Minute, 48 Second

Kasus pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih sempat menjadi perbincangan hangat setelah seorang guru menegur anak Wali Kota Prabumulih. Protes dari orangtua siswa memicu sorotan publik terhadap insiden ini.

Meskipun keputusan pencopotan akhirnya dibatalkan, peristiwa ini menjadi bahan renungan tentang pentingnya hubungan harmonis antara orangtua dan guru. Psikolog keluarga Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi., Psikolog, menegaskan bahwa guru dan orangtua seharusnya berperan sebagai mitra, bukan pihak yang saling berhadapan. Komunikasi yang baik dan sikap saling menghormati menjadi fondasi utama dalam mendidik anak.

*”Teguran dari guru bukan sekadar hukuman, melainkan bentuk perhatian. Jika komunikasi berjalan lancar, anak akan memahami bahwa teguran adalah bagian dari proses pembelajaran,”* jelas Sukmadiarti kepada Kompas.com, Senin (22/9/2025).

Walikota Prabumulih Arlan (kanan foto berbaju putih) saat konferensi pers di Kantor Itjen Kementerian Dalam Negeri RI, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025). Walikota Prabumulih Arlan (kanan foto berbaju putih) saat konferensi pers di Kantor Itjen Kementerian Dalam Negeri RI, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Latar Belakang Kasus Wali Kota Prabumulih

Setelah kasus ini viral, Wali Kota Prabumulih, Arlan, menggelar konferensi pers untuk meminta maaf atas pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Acara tersebut digelar di kantor Inspektorat Jenderal Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

*”Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Prabumulih. Saya mengakui kesalahan saya dalam menangani kasus ini,”* ujar Arlan.
Ia mengaku insiden ini menjadi pelajaran berharga baginya untuk lebih mengendalikan emosi. Arlan juga meminta maaf secara khusus kepada Roni, yang telah kembali menjabat sebagai kepala sekolah sejak 17 September 2025 setelah sempat dinonaktifkan.

Kasus ini menunjukkan betapa reaksi orangtua dapat memengaruhi iklim pendidikan. Lantas, bagaimana cara membangun hubungan yang sehat antara orangtua dan guru?

Strategi Membangun Hubungan Positif dengan Guru

Langkah pertama adalah menjaga komunikasi yang transparan. Sukmadiarti menyarankan agar orangtua tidak langsung emosional saat mendengar laporan dari anak. Sebaiknya, dengarkan cerita anak terlebih dahulu, validasi perasaannya, lalu konfirmasi ke pihak sekolah melalui jalur yang tepat.

*”Jika ada masalah, jangan langsung melompat ke kepala sekolah. Mulailah dengan wali kelas atau guru BK, baru naik ke level lebih tinggi jika diperlukan,”* jelasnya.
Pendekatan ini membantu mencegah kesalahpahaman sekaligus menunjukkan penghargaan terhadap tata kelola sekolah.

  • Menghormati Peran Guru

Hubungan yang sehat juga tercipta ketika orangtua menghargai peran guru. Guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga membentuk karakter dan kedisiplinan siswa.

Menurut Sukmadiarti, kolaborasi positif antara guru dan orangtua dapat meningkatkan motivasi belajar serta kesejahteraan psikologis anak. Sebaliknya, konflik justru berisiko menurunkan kepercayaan diri siswa. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu bersikap saling menghormati, meski terdapat perbedaan pandangan.

  • Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak

Selain menghargai guru, orangtua juga perlu membimbing anak untuk bertanggung jawab. Ketika anak ditegur karena kesalahan, orangtua sebaiknya membantu mereka memperbaiki diri dengan cara yang konstruktif.

*”Berikan konsekuensi yang mendidik, bukan sekadar marah atau mencap anak dengan label negatif,”* kata Sukmadiarti.
Misalnya, orangtua bisa meminta anak menulis surat permintaan maaf atau mengajaknya terlibat dalam kegiatan positif di sekolah. Langkah ini membantu anak belajar dari kesalahan tanpa merasa direndahkan.

Pelajaran dari Kasus Wali Kota Prabumulih

Reaksi impulsif dapat memicu konflik, sementara komunikasi yang baik akan memperkuat kerja sama antara guru dan orangtua. Sukmadiarti menegaskan bahwa tujuan pendidikan bukan hanya nilai akademik, tetapi juga pembentukan karakter anak.

Untuk mencapainya, diperlukan sinergi antara sekolah dan rumah melalui komunikasi terbuka, saling menghargai, serta keteladanan dari orangtua. Jika mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak atau guru, orangtua bisa berkonsultasi dengan psikolog. Saat ini, banyak psikolog yang membuka layanan konsultasi, baik langsung maupun melalui platform digital seperti @sukmadiarti_psikolog atau @psikolog_keluarga di Instagram.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Dari Kerja Part Time di Usia 15 Hingga Mahkota Miss Universe Indonesia 2025

Sanly Liu Dinobatkan sebagai Miss Universe Indonesia 2025 Malam yang penuh gemerlap di Opus Grand Ballroom, The Tribrata, Jakarta Selatan, menjadi saksi kemenangan Sanly Liu sebagai Miss Universe Indonesia 2025.…

Kisah Perempuan Penjaga Tradisi dan Simbol Perlawanan Budaya

Kain tenun ikat yang dibuat oleh tangan-tangan terampil perempuan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT), jauh lebih dari sekadar produk kerajinan atau pelengkap upacara adat. Setiap helainya…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Mobil Listrik Mungil Terbaik untuk Mobilitas Urban

  • By Admin
  • September 24, 2025
  • 0 views
Mobil Listrik Mungil Terbaik untuk Mobilitas Urban

Toyota Gazoo Racing Indonesia Sukses Berlaga di Ajang GTWCA Asia, Buktikan Dominasi Balap!

  • By Admin
  • September 24, 2025
  • 0 views
Toyota Gazoo Racing Indonesia Sukses Berlaga di Ajang GTWCA Asia, Buktikan Dominasi Balap!

Wajibkah SIM Khusus untuk Pengemudi Mobil Listrik? Cek Aturan Terbaru!

  • By Admin
  • September 24, 2025
  • 0 views
Wajibkah SIM Khusus untuk Pengemudi Mobil Listrik? Cek Aturan Terbaru!

Cegah Sekarang!

  • By Admin
  • September 24, 2025
  • 3 views
Cegah Sekarang!

5 Tips Ampuh Lindungi Mata dari Efek Berbahaya Lampu Strobo Tot Tot Wut Wut

  • By Admin
  • September 24, 2025
  • 2 views
5 Tips Ampuh Lindungi Mata dari Efek Berbahaya Lampu Strobo Tot Tot Wut Wut

Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Tulang yang Rentan Menyerang Remaja

  • By Admin
  • September 24, 2025
  • 3 views
Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Tulang yang Rentan Menyerang Remaja