
# Mengenal Kepribadian *Otrovert*: Ketika Tidak Cocok dengan Kelompok Bukanlah Masalah
Pernah merasa sulit untuk benar-benar merasa menjadi bagian dari sebuah kelompok, bahkan di antara teman-teman kantor? Mungkin kamu termasuk orang dengan kepribadian *otrovert*. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikiater asal Amerika Serikat, Rami Kaminski, dalam bukunya *The Gift of Not Belonging* (2025). Kata *otrovert* berasal dari bahasa Spanyol, *”otro”*, yang berarti *other* (yang lain).
Menurut Kaminski, seperti dikutip dari *The Guardian* (23/9/2025), *otrovert* adalah orang yang arah pandangannya sering berbeda dari kebanyakan orang. Mereka tidak selalu sepaham dengan kelompok, meski sebenarnya diterima di dalamnya.
## Ciri-Ciri Kepribadian *Otrovert*

*Pernah merasa tidak cocok dengan kelompok? Bisa jadi kamu seorang otrovert. Kenali perbedaannya dengan extrovert dan introvert berikut ini.*
Dalam tulisannya di *The Guardian*, Kaminski menceritakan pengalaman salah seorang pasiennya yang berinisial A. Pasien ini mengaku sering merasa tidak nyambung dengan teman sebayanya.
*”Saya hanya merasa sendiri atau bosan ketika bersama banyak orang, tapi tidak ketika bersama satu atau dua teman dekat atau saat sendirian,”* ungkap pasien tersebut.
Kaminski sendiri mengaku sebagai seorang *otrovert*. Saat kecil, ia bergabung dengan Pramuka, mengenakan seragam, dan mengikuti upacara. Namun, sementara anak lain terlihat antusias, Kaminski tidak merasakan apa-apa.
*”Keanggotaan dalam kelompok, sekecil apa pun, dianggap lebih baik daripada menjadi orang luar. Tapi *otrovert* justru nyaman sebagai *outsider* dan sulit merasa seperti *insider*, meski mereka diterima,”* jelas Kaminski, seperti dilansir *Huffington Post*.

*Pernah merasa tidak cocok dengan kelompok? Bisa jadi kamu seorang outrovert. Kenali perbedaannya dengan extrovert dan introvert berikut ini.*
Secara umum, berikut ciri-ciri orang dengan kepribadian *otrovert*:
– Lebih nyaman berinteraksi dengan orang dewasa dan memiliki pemikiran yang matang.
– Memiliki rasa ingin tahu tinggi dan sering mengajukan pertanyaan kompleks.
– Meski populer dan disukai, mereka cenderung menghindari kegiatan kelompok.
– Tidak pernah merasa bosan saat sendirian.
– Tidak nyaman dengan acara kelompok seperti pesta atau karyawisata.
– Lebih menyukai kegiatan tenang dan terstruktur untuk memproses pikiran.
Selain itu, *otrovert* lebih suka bekerja sendiri daripada berkelompok, enggan bergabung dengan klub, dan sulit menyesuaikan diri dengan tradisi bersama seperti acara kantor atau perayaan hari besar.
## *Otrovert* Berbeda dengan *Extrovert* dan *Introvert*

*Pernah merasa tidak cocok dengan kelompok? Bisa jadi kamu seorang outrovert. Kenali perbedaannya dengan extrovert dan introvert berikut ini.*
Kaminski menegaskan bahwa *otrovert* berbeda dari *extrovert* dan *introvert*, terutama dalam hal keterlibatan dalam kelompok.
Jika *extrovert* mendapatkan energi dari interaksi sosial dan *introvert* mudah lelah karena terlalu banyak bersosialisasi, *otrovert* cenderung tidak memiliki dorongan untuk terlibat dalam kelompok.
*”Introvert cenderung pendiam, sedangkan otrovert bisa sangat ramah dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Mereka tidak kesulitan berbicara di depan umum, berbeda dengan introvert yang mungkin lebih diam dalam rapat,”* jelas Kaminski.
Ia menambahkan, *introvert* cepat lelah setelah lama bersosialisasi, sementara *otrovert* justru bersemangat dalam percakapan serius. Mereka juga menikmati waktu sendirian, bukan untuk mengisi energi seperti *introvert*, melainkan untuk menghindari rasa tidak nyambung saat berada di tengah keramaian.
Kepribadian *otrovert* memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi, mereka sering menghasilkan ide-ide segar karena berpikir di luar kebiasaan. Namun, di masyarakat yang menekankan pentingnya kebersamaan, *otrovert* kadang dianggap sebagai masalah psikologis yang perlu diperbaiki.