5 Langkah Efektif Pemulihan Psikologis untuk Anak Penyintas Kanker

0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Perjuangan melawan kanker pada anak tidak berhenti begitu pengobatan medis usai. Di balik kemenangan atas penyakit fisik, tersembunyi tantangan baru: keterasingan sosial dan kepercayaan diri yang rapuh. Proses terapi yang panjang seringkali memisahkan mereka dari dunia masa kecil—sekolah, bermain, dan persahabatan dengan teman sebaya.

Psikolog senior Ninuk Widyantoro mengungkapkan, banyak penyintas kanker anak merasa “berbeda” dan kesulitan menyesuaikan diri. *”Efek samping pengobatan kerap membatasi fisik mereka. Ini memicu perasaan tidak setara dengan teman-temannya, bahkan untuk hal sederhana seperti bersosialisasi,”* jelasnya. Menurutnya, pemulihan mental bukan lagi sekadar tambahan, melainkan kebutuhan mendasar agar mereka bisa kembali percaya diri dan meraih masa depan.

Baca juga: YOAI Luncurkan Buku Panduan Kanker Anak Bagi Orangtua

Memulihkan gambaran diri yang utuh

Psikolog Intan K. Wardhani, M.Psi, menekankan bahwa penyintas kanker anak seringkali mengalami gangguan konsep diri pasca-perawatan. *”Konsep diri adalah cara seseorang memandang dirinya sendiri, mencakup aspek fisik, emosional, kognitif, dan sosial,”* paparnya.

Pembentukan konsep diri dimulai sejak kecil, dipengaruhi pola asuh, interaksi sosial, dan pengalaman hidup. *”Anak dengan kanker memiliki perjalanan unik. Mereka menghadapi kehilangan kendali atas tubuh, stres akibat prosedur medis, serta keterlambatan dalam pendidikan dan pergaulan,”* tambah Intan.

Baca juga: Hari Kanker Anak Sedunia: Kemenkes Kenalkan Rencana Aksi Nasional Kanker Anak

Dukungan psikologis penting untuk membangun konsep diri positif. Penyintas dengan pandangan diri yang sehat lebih mampu menerima diri sendiri, membuka jalan bagi kebahagiaan dan kesejahteraan mental.

Pertemuan penyintas kanker anak yang diadakan di Magelang, Jawa Tengah, 19-21 September 2025 Pertemuan penyintas kanker anak yang diadakan di Magelang, Jawa Tengah, 19-21 September 2025

Intan membagikan lima langkah membangun konsep diri positif:
1. Meningkatkan kesadaran diri—memahami diri saat ini dan tujuan yang ingin dicapai.
2. Berhenti menyalahkan diri—menerima kelebihan dan kekurangan, serta memaafkan masa lalu.
3. Menyesuaikan ekspektasi—tidak terpaku pada standar sosial, tapi fokus pada kemampuan diri.
4. Melakukan perubahan bertahap—tidak terburu-buru dalam proses pemulihan.
5. Fokus pada progres, bukan kesempurnaan—menghargai setiap langkah kecil.

*”Contohnya, ‘Aku mungkin lulus lebih lambat karena harus dirawat, tapi itu bukan berarti aku gagal. Masih banyak kesempatan untuk belajar dan berkarya,’”* ujar Intan, memberikan contoh afirmasi positif.

Baca juga: Kanker Tulang Tidak Selalu Harus Amputasi, Ini Penjelasan Dokter

Cancer Survivors’ Camp: Ruang Pulih dan Berbagi

Komunitas Cancer Buster Community (CBC) kembali menggelar Cancer Survivors’ Camp (CSC) pada 19-21 September 2025 di Magelang, Jawa Tengah. Acara ini diikuti 50 peserta dengan tema *”Inspiring Action: Toward a Better Future Childhood Cancer Survivors.”*

Saprita Tahir, Ketua CBC, menjelaskan, CSC bertujuan memberikan terapi psikologis melalui workshop, sekaligus mengasah kemandirian dan interaksi sosial antarpenyintas. *”Mereka bisa berbagi pengalaman dengan sesama pejuang kanker,”* katanya.

Sejak pertama kali digelar, CSC telah diselenggarakan 12 kali di berbagai kota, termasuk Singapura. Selain workshop, acara tahun ini juga mencakup sesi berbagi cerita, aktivitas kelompok, dan kunjungan ke Candi Borobudur serta Wisata Lava Tour Gunung Merapi.

Lastri Krisnarto, salah satu pendiri Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), menyatakan dukungannya. *”Mereka adalah pahlawan yang kuat. Kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak lain yang masih berjuang melawan kanker,”* ujarnya.

Baca juga: Bisakah Ganja Menjadi Obat Kanker di Masa Depan? Begini Kata Sains

Di tengah ketidakpastian, Kompas.com tetap berkomitmen menyajikan informasi akurat. Dapatkan update terbaru dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

5 Dampak Mengerikan Jika Anak Tidak Diimunisasi – Orangtua Wajib Waspada!

Vaksinasi: Perlindungan Vital untuk Generasi Indonesia Imunisasi menjadi tameng penting bagi kesehatan anak-anak di Indonesia, namun tantangan masih menghadang. Cakupan vaksinasi yang belum optimal membuat banyak anak rentan terhadap penyakit…

Solusi Modern & Efektif

Kanker Hati: Penyebab dan Terapi Inovatif Microwave Ablasi Hati merupakan organ vital yang rentan terhadap serangan kanker, terutama akibat infeksi hepatitis atau penumpukan lemak berlebih (fatty liver). Faktor lain seperti…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Alasan Mengejutkan di Balik Tren Deepfake yang Jadikan Teman Sebagai Korban

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 0 views
Alasan Mengejutkan di Balik Tren Deepfake yang Jadikan Teman Sebagai Korban

5 Tips Ampuh Atasi Mata Panda pada Pria dari Ahli Kesehatan

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 0 views
5 Tips Ampuh Atasi Mata Panda pada Pria dari Ahli Kesehatan

Stop Bullying Online! Terapkan “Pause Before Post” di Media Sosial Sekarang Juga

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 1 views
Stop Bullying Online! Terapkan “Pause Before Post” di Media Sosial Sekarang Juga

Orangtua Wajib Tahu! Pelajaran dari Kasus Deepfake AI Semarang untuk Lindungi Anak di Era Digital

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 1 views
Orangtua Wajib Tahu! Pelajaran dari Kasus Deepfake AI Semarang untuk Lindungi Anak di Era Digital

Psikolog Ungkap Empati sebagai Tanggung Jawab Moral yang Krusial

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 1 views
Psikolog Ungkap Empati sebagai Tanggung Jawab Moral yang Krusial

3 Tips Anti-Stres Hadapi Macet Saat Berkendara Motor, Bikin Perjalanan Lebih Nyaman!

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 1 views
3 Tips Anti-Stres Hadapi Macet Saat Berkendara Motor, Bikin Perjalanan Lebih Nyaman!