
Alternator: Jantung Listrik pada Mobil yang Harus Diperhatikan
Alternator memegang peran krusial dalam sistem kelistrikan mobil. Komponen ini bertugas mengkonversi energi gerak mesin menjadi energi listrik, yang kemudian digunakan untuk mengisi daya aki dan menyalurkan pasokan listrik ke berbagai perangkat seperti lampu, audio, hingga ECU (Electronic Control Unit). Jika alternator tidak berfungsi optimal, aki akan kehabisan daya karena terus dipakai tanpa pengisian, sehingga berdampak langsung pada kinerja kendaraan.
Baca juga: [https://www.dapetblog.com/category/tech-news/](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/)
Kerusakan Alternator: Ringan vs. Berat
Menurut Atek, ahli dari Galeri Alternator di Jalan H Nawi, Jakarta Selatan, beberapa kerusakan ringan masih bisa diperbaiki. “Masalah seperti *bearing*, *rectifier* (pengubah arus AC ke DC), atau *voltage regulator* masih bisa ditangani. Tapi itu hanya untuk kerusakan minor. Kalau sudah parah, solusinya lebih rumit,” jelasnya.
Namun, kerusakan berat—misalnya pada kumparan rotor—memerlukan penanganan lebih intensif. “Jika sudah sampai ke bagian itu, perbaikannya butuh waktu lama dan biaya lebih tinggi,” tambah Atek.
Pilihan Saat Alternator Rusak
Ketika alternator mengalami kerusakan serius, pemilik mobil punya dua opsi: memperbaikinya atau mengganti dengan yang baru. Jika memilih penggantian, tersedia pilihan antara alternator original atau produk aftermarket.
Tanda-Tanda Awal Alternator Bermasalah
Pada mobil modern, gejala kerusakan alternator mudah dikenali. “Biasanya, lampu indikator aki akan menyala di dashboard sebagai tanda awal,” ujar Atek. Dengan mengenali tanda ini sejak dini, pemilik mobil bisa mengambil tindakan cepat untuk menjaga kendaraan tetap dalam kondisi terbaik.