
Kekhawatiran Pengendara Soal Kualitas BBM di SPBU Swasta
Beberapa pengendara di Jakarta mulai menyuarakan kekhawatiran mereka terkait kualitas bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta. Hal ini muncul setelah kebijakan baru yang mewajibkan pembelian bahan baku melalui PT Pertamina (Persero).
Gunawan (37), seorang warga Kalideres, Jakarta Barat, mengaku waswas terhadap penurunan mutu BBM di SPBU swasta, terutama setelah fenomena kelangkaan beberapa waktu lalu.
*”Ada rasa takut kena imbas kualitas yang jelek, tapi saya masih lebih memilih isi di sini (SPBU swasta),”* ujarnya saat ditemui di salah satu gerai SPBU swasta, Jumat (26/9/2025).
Gunawan mengungkapkan, ia sudah tidak lagi mengisi BBM di SPBU Pertamina sejak kasus Pertamax oplosan marak diberitakan. Meski kini SPBU swasta juga mengandalkan pasokan dari Pertamina, kepercayaannya terhadap BUMN tersebut sudah menurun.
*”Saya sengaja pindah. Lebih mahal sedikit nggak apa-apa, soalnya sudah nggak percaya lagi sama yang punya negara. Kalau nggak dioplos, ada kasus korupsi. Saya cari yang pasti aja,”* jelasnya.
Selain itu, ia merasakan perbedaan performa kendaraannya sejak beralih ke SPBU swasta. *”Jujur lebih enak tarikannya, dan BBM-nya lebih awet. Nggak tahu kenapa alasannya. Kita lihat saja ke depannya, semoga nggak berubah,”* tambahnya.
Khawatir Monopoli, Bukan Hanya Kualitas
Tak hanya Gunawan, Ninis (30) juga berharap kualitas BBM di SPBU swasta tetap terjaga agar masyarakat punya pilihan lain.
*”Saya kan nggak terlalu paham dampaknya ke mesin, tapi suami dan keluarga menyarankan isi di sini, jadi sepertinya lebih aman,”* kata Ninis.
Namun, kekhawatiran utamanya justru pada potensi monopoli BBM. *”Yang lebih saya pahami bukan soal kualitas BBM yang susah dicek, tapi lebih takut kalau terjadi monopoli. Secara logika, itu yang lebih mengkhawatirkan,”* ucapnya.
Pertamina Pastikan Pasokan untuk SPBU Swasta
Sebelumnya, PT Pertamina memastikan akan mengimpor BBM tambahan untuk memenuhi kebutuhan SPBU swasta. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan bahwa impor ini berasal dari berbagai sumber untuk menyediakan *base fuel* bagi SPBU swasta.
*”Kami berusaha dalam seminggu ke depan pasokan terpenuhi dan SPBU swasta bisa beroperasi normal,”* kata Simon dalam pernyataan resmi yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/9/2025).
Ia menambahkan, impor tambahan akan disesuaikan dengan kebutuhan hingga akhir 2025, sementara kuota impor 2026 masih dalam pembahasan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menegaskan seluruh SPBU swasta telah sepakat membeli BBM dari Pertamina setelah rapat di Kementerian ESDM, Jumat (19/9/2025). Kesepakatan ini dibuat untuk mengatasi kelangkaan BBM nonsubsidi yang sempat terjadi di SPBU non-Pertamina.