
Laxmi Tailors menghadirkan koleksi terbaru bertajuk *Desert Rain*, terinspirasi oleh dinamika iklim tropis Indonesia. Koleksi yang didominasi bahan linen dengan nuansa warna lembut ini pertama kali diperkenalkan di ajang Fashion Nation 2025, Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2025). Peluncuran ini sekaligus menandai 77 tahun perjalanan Laxmi di industri fesyen Tanah Air.
Baca juga: [Koleksi Modest Fashion Bernuansa Girly dan Ramah Lingkungan dari Makaffah Daily](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/)
Inspirasi dari siklus cuaca tropis
*Desert Rain* tercipta dari pengamatan mendalam terhadap perubahan cuaca khas Indonesia—mulai dari panas terik siang hari, kelembapan di sore hari, hingga hujan yang membawa kesejukan malam. Koleksi ini sarat dengan simbolisme alam, menggambarkan perjalanan dari gurun yang kering menuju oasis yang menyejukkan.
“Kami terinspirasi oleh iklim yang panas seperti gurun, lalu merindukan sentuhan segar air hujan,” ujar Rahghutama Agata, Fashion Creative Director Laxmi, dalam wawancara dengan Kompas.com. “Untuk itu, kami memilih material seperti linen, katun, dan wool ringan yang tetap terlihat elegan, cocok untuk iklim Indonesia.”
Warna-warna yang dipilih mencerminkan perjalanan cuaca tersebut—mulai dari cokelat gurun, biru yang menenangkan, hingga gradasi hangat ke dingin yang menciptakan kesan dramatis. Palet warna ini menjadi benang merah yang menyatukan seluruh koleksi.
Linen jadi bahan utama dalam koleksi Desert Rain

Linen menjadi fokus utama dalam koleksi ini, dipilih karena sifatnya yang sejuk, ringan, dan tahan lama—sangat cocok untuk iklim tropis.
“Linen sangat nyaman untuk musim panas dan sedang tren saat ini. Kami menonjolkan jaket dan blazer dari bahan ini,” jelas Ghutama.
Ia menambahkan bahwa linen tidak hanya cocok untuk gaya kasual, tetapi juga bisa tampil formal tergantung padu padannya. “Linen bisa memberi kesan struktural dan gagah, tapi tetap nyaman dipakai,” ujarnya.
Koleksi *Desert Rain* terdiri dari 20 tampilan berbeda, masing-masing merepresentasikan fase perubahan cuaca. Selain blazer, terdapat kemeja, celana panjang, celana pendek, *printed scarf*, hingga *outer*.
“Kami menggunakan spektrum warna dari panas ke dingin untuk menggambarkan iklim Indonesia, sekaligus membuatnya tetap relevan untuk penggunaan sehari-hari,” kata Ghutama.
Setiap desain menampilkan detail *tailoring* khas Laxmi yang rapi dan presisi, menunjukkan keahlian brand ini dalam memadukan tradisi dengan sentuhan modern.
Warisan *craftsmanship* yang tetap relevan

Keikutsertaan Laxmi di Fashion Nation 2025 membuktikan bahwa karya lokal mampu bersaing dengan merek internasional. Di tengah maraknya *fast fashion*, Laxmi tetap berkomitmen pada kualitas, ketelitian, dan personalisasi.
Koleksi ini menandai babak baru bagi Laxmi—dari rumah mode lokal yang lahir di era kemerdekaan, kini terus menunjukkan inovasi dan ketekunan dalam *craftsmanship*.
*Baca juga: [Tips Mengatur Suhu Setrika untuk Pakaian Linen yang Sempurna](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/)*