
Sifat Pelit Ayah Bisa Berpengaruh pada Anak, Begini Penjelasannya
Perilaku pelit seorang suami terhadap istri ternyata dapat berdampak pada anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Anak-anak seringkali mencontoh sikap orang tua, termasuk kebiasaan finansial. Psikolog klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi menjelaskan bahwa pola asuh dan interaksi dalam keluarga berperan besar dalam membentuk sikap anak terhadap uang.
🔍 Bagaimana Sifat Pelit Ayah Bisa Menular ke Anak?
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, terutama ayah. Jika seorang ayah bersikap pelit, dampaknya bisa muncul dalam dua bentuk:
- Anak mengikuti kebiasaan ayah dan tumbuh menjadi pribadi yang sangat hemat, bahkan cenderung pelit.
- Sebaliknya, anak bisa menjadi boros sebagai reaksi terhadap pembatasan finansial yang ketat selama masa kecilnya.
🧠 Efek Psikologis yang Mungkin Terjadi
1. Pola Hubungan yang Tidak Sehat dengan Uang
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan serba terbatas bisa mengembangkan rasa “selalu kekurangan”. Ketika dewasa, mereka mungkin justru menjadi konsumtif karena trauma masa kecil.
2. Menurunnya Rasa Percaya Diri
Jika kebutuhan sosial anak, seperti uang saku atau biaya kegiatan sekolah, tidak terpenuhi, mereka bisa merasa tidak dihargai. Hal ini berpotensi menurunkan kepercayaan diri mereka.
💰 Apa Bedanya Hemat dan Pelit?
– Hemat: Mengatur keuangan dengan bijak, tetap memprioritaskan kebutuhan pokok, pendidikan, dan kesejahteraan keluarga.
– Pelit: Menghindari pengeluaran yang sebenarnya wajar, meski memiliki kemampuan finansial yang cukup.
🧩 Langkah yang Bisa Diambil Orang Tua
– Ajarkan anak pengelolaan uang yang sehat, bukan sekadar menahan pengeluaran.
– Pastikan kebutuhan dasar dan sosial anak terpenuhi agar mereka tidak merasa terabaikan.
– Bangun komunikasi terbuka tentang keuangan agar anak memahami nilai uang tanpa merasa tertekan.
Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat mencegah dampak negatif dari kebiasaan pelit sekaligus membentuk pemahaman finansial yang sehat pada anak.