
Revitalisasi Pendidikan Tembus Target, Jangkau Ribuan Sekolah
Program revitalisasi satuan pendidikan yang dijalankan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ternyata melampaui ekspektasi. Awalnya, target program ini hanya mencakup 9.429 sekolah, namun melalui evaluasi dan optimalisasi, angka tersebut melonjak menjadi 16.170 satuan pendidikan.
Hingga saat ini, dari 14.196 sekolah yang telah dievaluasi, sebanyak 13.777 di antaranya telah resmi menerima Surat Keputusan (SK) Penerima Bantuan Revitalisasi. Rinciannya meliputi 1.509 PAUD, 6.077 SD, 3.974 SMP, dan 2.217 SMA. Sementara itu, 419 sekolah lainnya masih menunggu penyelesaian administrasi untuk mendapatkan SK.
Optimalisasi untuk Pendidikan yang Lebih Baik
Gogot Suharwoto, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, menjelaskan bahwa langkah optimalisasi ini bertujuan mempercepat pencapaian tujuan program. Selain itu, program ini juga dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman, nyaman, dan mendukung peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.
Pencapaian Signifikan di Pendidikan Vokasi dan Khusus
Tidak hanya di jenjang dasar dan menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) juga mencatatkan lonjakan penerima manfaat. Jumlahnya naik hampir 100 persen dari target awal, yaitu dari 982 menjadi 1.943 satuan pendidikan. Peningkatan ini mencakup 1.439 SMK, 382 SLB, serta 122 lembaga nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Anggaran dan Dampak Ekonomi
Program ini mengalokasikan dana sebesar Rp3,1 triliun, dengan progres pembangunan fisik telah mencapai sekitar 60 persen per September 2025. Selain berdampak positif pada kualitas pendidikan, revitalisasi ini juga turut menggerakkan perekonomian lokal. Hal ini terwujud melalui pemanfaatan bahan baku setempat dan penyerapan tenaga kerja berdasarkan prinsip swakelola.