
Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis: BGN Jelaskan Komposisi dan Strateginya
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan setelah muncul pertanyaan di media sosial mengenai komposisi susu yang diberikan. Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penjelasan rinci untuk menjawab berbagai kekhawatiran yang beredar.
Komposisi Susu MBG: 20% Susu Segar dengan Kandungan Gizi Setara
Susu dalam program ini terdiri dari 20% susu segar dan sisanya berupa padatan susu. Meski persentase susu segarnya terlihat kecil, BGN menegaskan bahwa kandungan gizinya—termasuk lemak, protein, laktosa, mineral, dan kalsium—tetap setara dengan susu segar biasa. Hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan BGN dan Peraturan BPOM.
Mitos “Hanya Air”: BGN Beri Penjelasan
BGN menepis anggapan bahwa 80% sisanya hanyalah air. Secara alami, susu sapi mengandung sekitar 88% air, sehingga komposisi ini tidak mengurangi nilai gizi yang ada.
Mengapa Tidak 100% Susu Segar?
Awalnya, Presiden Prabowo mengusulkan penggunaan 100% susu segar lokal. Namun, produksi susu dalam negeri saat ini baru memenuhi 20% dari total kebutuhan nasional, sementara sisanya masih bergantung pada impor. Untuk menjaga ketersediaan sekaligus mengurangi ketergantungan impor, BGN menetapkan komposisi minimal 20% susu segar dalam program MBG.
Rencana Peningkatan Bertahap
Komposisi susu segar dalam program ini akan ditingkatkan secara bertahap seiring dengan peningkatan produksi susu lokal. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemandirian industri susu dalam negeri.
Dukungan untuk Peternak Lokal
Selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, program MBG juga bertujuan untuk menyerap bahan baku lokal, memberikan dampak positif bagi peternak sapi perah di Indonesia.
Dengan penjelasan ini, BGN berharap masyarakat dapat memahami alasan di balik komposisi susu MBG serta manfaat jangka panjang dari program ini.