
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi bagi santri tidak boleh dianggap sebagai eksploitasi. Menurutnya, inisiatif ini justru berakar dari tradisi gotong royong yang sudah melekat di lingkungan pondok pesantren.
Pelibatan Santri dalam Proyek Konstruksi
Dody menjelaskan, santri akan diberikan peran dalam pekerjaan ringan, seperti pencampuran semen, sementara tugas-tugas teknis dan berat tetap menjadi tanggung jawab pekerja profesional. Ia menyadari bahwa tidak semua pesantren memiliki sumber daya finansial memadai, sehingga kontribusi santri dalam bentuk gotong royong dinilai penting.
Transformasi Gotong Royong Menjadi Keahlian
Harapannya, keterlibatan santri dalam proyek konstruksi tidak sekadar membantu, tetapi juga menjadi peluang untuk mengembangkan kompetensi yang diakui secara resmi. Dengan begitu, mereka kelak bisa berperan aktif dalam pembangunan pesantren sesuai standar konstruksi yang berlaku.
Berita ini muncul menyusul insiden ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 September 2025. Hingga saat ini, proses identifikasi korban masih berjalan. Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengenali 40 dari 67 jenazah yang diterima.