
Anak dengan Autisme dan Sensitivitas Gluten: Apa yang Perlu Diketahui?
Anak-anak yang mengalami Gangguan Spektrum Autisme (ASD) sering kali menunjukkan sensitivitas lebih tinggi terhadap gluten, protein yang banyak ditemukan dalam gandum, jelai, dan gandum hitam. Meskipun hubungan antara ASD dan gluten masih terus diteliti, beberapa temuan menarik mengungkap bagaimana kondisi ini saling berkaitan.
1. Kaitan Antara Mikrobiota Usus dan Sensitivitas Gluten
Sebagian besar anak dengan ASD—antara 23% hingga 70%—mengalami gangguan pencernaan. Salah satu penyebab yang diduga kuat adalah ketidakseimbangan mikrobiota usus, yang memengaruhi sumbu otak-usus. Mikroorganisme dalam usus ini berperan dalam menjaga permeabilitas usus, sistem kekebalan tubuh, serta fungsi otak dan perilaku. Ketidakseimbangan ini bisa membuat saluran pencernaan lebih sensitif terhadap protein seperti gluten dan kasein.
2. Apakah Diet Bebas Gluten Efektif untuk Anak ASD?
Hasil penelitian sejauh ini masih beragam. Beberapa studi melaporkan perbaikan perilaku setelah anak ASD menjalani diet bebas gluten, sementara yang lain tidak menemukan perubahan signifikan. Oleh karena itu, diet ini sebaiknya hanya dipertimbangkan jika ada tanda-tanda intoleransi atau sensitivitas gluten. Namun, bukti ilmiah yang mendukung manfaatnya belum cukup kuat.
3. Risiko Jika Diet Bebas Gluten Tidak Dikelola dengan Baik
Meski tidak berbahaya secara umum, menghilangkan gluten dari makanan anak ASD tanpa pengganti yang tepat bisa menyebabkan kekurangan nutrisi. Anak dengan ASD sering kali memiliki kebiasaan pilih-pilih makanan, sehingga menghilangkan sumber gluten seperti biji-bijian utuh tanpa substitusi yang memadai dapat mengurangi asupan energi dan zat gizi penting.
4. Langkah yang Disarankan untuk Orang Tua
Pola makan seimbang tetap menjadi kunci. Sebelum memutuskan untuk menerapkan diet bebas gluten pada anak ASD, orang tua disarankan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Tujuannya adalah memastikan kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi dan mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Intinya, meski ada kemungkinan hubungan antara ASD dan sensitivitas gluten, bukti ilmiah tentang manfaat diet bebas gluten masih terbatas. Konsultasi dengan tenaga medis sangat penting untuk menghindari risiko kekurangan gizi dan memastikan pendekatan yang tepat.