
Tragedi Muda yang Mengharu Biru: Pelajar Tewas Tenggelam Usai Kabur dari Tawuran
Kehidupan MAM (17 tahun) berakhir secara tragis di Kali Green Court, Cengkareng, Jakarta Barat. Pemuda yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga itu tewas tenggelam setelah melompat ke sungai dalam upaya kabur dari kejaran warga. Insiden ini terjadi usai ia diduga terlibat dalam sebuah tawuran antar kelompok pemuda.
Profil Korban: Anak yang Bertanggung Jawab
Sejak ayahnya meninggal pada 2022, MAM mengambil peran sebagai penopang ekonomi keluarga. Meski masih bersekolah, ia bekerja sebagai juru parkir setiap malam, mulai pukul 19.00 hingga tengah malam, demi membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Detik-Detik Tragedi di Kali Green Court
Pada 10 Oktober 2025, MAM dan seorang temannya terlibat dalam pelarian usai tawuran. Dalam kepanikan, keduanya memutuskan melompat ke sungai. Sayangnya, nasib berkata lain. Temannya berhasil selamat, sementara MAM hilang diterjang arus. Upaya penyelamatan gagal karena kondisi air yang keruh dan ketidakmampuannya berenang.
Pernyataan Polisi dan Keluarga
Polisi mengonfirmasi bahwa korban melompat ke kali untuk menghindari kejaran massa. Namun, keluarga MAM, terutama kakaknya, Candra, bersikukuh bahwa sang adik tidak mungkin terlibat tawuran. “Dia anak yang bertanggung jawab, rajin bekerja, dan selalu membantu keluarga,” ujar Candra dengan nada kecewa. Ia juga menyayangkan sikap teman MAM yang selamat namun tak kunjung melayat atau menjelaskan kejadian sebenarnya.
Meski telah berusaha ikhlas, keluarga tetap mendesak agar kebenaran terungkap. Mereka berharap tragedi serupa tidak terulang, mengingat betapa rapuhnya nyawa di tengah konflik yang kerap terjadi di lingkungan pemuda.
Kisah ini bukan sekadar laporan kematian, tetapi juga mencerminkan beban hidup yang dipikul seorang remaja, serta ironi nasib yang memutus harapannya terlalu cepat.