
Polresta Bandara Soekarno-Hatta memberlakukan aturan ketat bagi Dapur Sentra Pangan Polri Gratis (SPPG) Rawa Burung I: semua makanan harus lolos uji kelayakan sebelum dibagikan kepada siswa penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Prosedur ini mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh BGN—diduga merujuk pada badan penanggulangan bencana atau instansi sejenis, meski nama lengkapnya tidak dijelaskan secara rinci.
Langkah-Langkah Penjaminan Mutu
Untuk memastikan makanan aman dan bergizi, serangkaian protokol diterapkan:
- Pengawasan Berlapis: Setiap tahap, mulai dari persiapan bahan hingga pendistribusian, diawasi ketat sesuai SOP.
- Peran Ahli Gizi: Spesialis gizi dilibatkan guna memverifikasi komposisi nutrisi dan keamanan menu.
- Pemindaian dengan Teknologi: Alat ‘security food’ digunakan untuk mengecek kelayakan konsumsi tiap hidangan.
- Skrining Kesehatan Petugas: Sebelum bertugas, 48 pekerja dapur menjalani tes kesehatan menyeluruh, termasuk pemeriksaan tekanan darah, tes narkoba melalui darah dan urine, serta skrining buta warna.
- Edukasi Khusus: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memberikan pelatihan kesehatan bagi staf dapur.
- Protokol Kebersihan Ekstra: Standar higienitas diberlakukan secara ketat, mencakup proses masak, pencucian peralatan, hingga pengemasan makanan.
- Uji Kualitas Air: Sumber air tanah diperiksa oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan tidak terkontaminasi secara fisik maupun mikrobiologis.
- Audit Lingkungan: Tim dari Dinas Kesehatan akan memeriksa fasilitas dapur, termasuk saluran pembuangan limbah.
Diharapkan, Dapur SPPG Rawa Burung I dapat beroperasi mulai 17 Oktober 2025, menyajikan makanan bagi 3.942 pelajar dari sembilan sekolah di Desa Rawa Burung.