
Mensos Gus Ipul: Siswa Batal Ikut Sekolah Rakyat Tetap Dihargai
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) menghormati keputusan siswa dan orang tua yang memilih untuk tidak melanjutkan partisipasi dalam program Sekolah Rakyat. Meskipun sebelumnya telah menyatakan kesediaan, beberapa peserta akhirnya mengundurkan diri, dan hal itu tidak dipaksakan.
Angka Pengunduran Diri Relatif Kecil
Dari total 9.705 siswa yang terdaftar, hanya 115 anak (1,4%) yang memutuskan mundur. Mereka telah digantikan oleh calon siswa lain yang memenuhi syarat. Beberapa alasan yang mendasari pengunduran diri antara lain:
– Memilih bersekolah di jalur reguler
– Tidak nyaman tinggal di asrama
– Kesulitan berpisah dengan keluarga
– Keinginan untuk merawat orang tua tunggal
Asal Daerah Siswa yang Mengundurkan Diri
Sebagian besar siswa yang batal mengikuti program berasal dari Jawa dan Sulawesi, masing-masing 35 orang. Sementara itu:
– Sumatera: 26 siswa
– Kalimantan: 10 siswa
– Maluku: 5 siswa
– Bali & Nusa Tenggara: 4 siswa
Jadwal Operasional Sekolah Rakyat
Sebanyak 37 titik Sekolah Rakyat baru dijadwalkan beroperasi mulai Agustus 2025. Berdasarkan koordinasi dengan Kementerian PU, tiga lokasi pertama akan dibuka pada 1 Agustus di:
– Kabupaten Lebak
– Ponorogo
– Kota Pasuruan
Lima lokasi berikutnya menyusul pada 5 Agustus, meliputi Kabupaten Sumedang, Gresik, Jember, Banjarnegara, dan Wonosobo. Sementara 29 titik sisanya akan berfungsi penuh pada 15 Agustus.
Gus Ipul menambahkan, meskipun siswa dan guru sudah siap, operasional penuh masih menunggu penyelesaian sarana dan prasarana oleh Kementerian PU. Saat ini, 63 dari 100 titik yang direncanakan telah berjalan sejak Juli.
Jika tidak ada kendala, total 159 titik Sekolah Rakyat akan aktif pada tahun ajaran 2025/2026, termasuk 59 titik tambahan yang ditargetkan beroperasi pada September mendatang.