
Orang Kaya Justru Hindari Barang Mewah yang Sering Dibeli Kelas Menengah
Tidak semua orang kaya gemar memamerkan kekayaan melalui barang-barang mewah. Faktanya, banyak dari mereka justru lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, terutama untuk hal-hal yang dianggap simbol status oleh kebanyakan orang. Bukan karena tidak mampu, melainkan karena mereka paham betul perbedaan antara membangun kekayaan sejati dan sekadar terlihat sukses.
Christopher William, pakar keuangan sekaligus pendiri Balanced News Summary, mengungkapkan, *”Salah satu kebiasaan paling merusak adalah menghabiskan lebih banyak daripada yang dihasilkan.”* Menurutnya, hal ini sering terjadi di kalangan kelas menengah yang mudah tergoda membeli barang di luar kemampuan finansial. Akibatnya, banyak yang terjebak utang, menyulitkan mereka untuk menabung atau berinvestasi jangka panjang.
Barang Simbol Status yang Justru Dihindari Orang Kaya
Berikut beberapa barang yang kerap dibeli kelas menengah untuk menunjukkan status, namun tidak menarik bagi kalangan elit:
1. Mobil Mewah
Bagi banyak orang, mobil mahal adalah lambang kesuksesan. Namun, orang kaya justru melihatnya sebagai aset yang nilainya terus merosot. Seperti dicatat Thomas Stanley dalam *”The Millionaire Next Door”*, mayoritas miliuner lebih memilih mobil kelas menengah yang andal. Bagi mereka, fungsi lebih penting daripada penampilan.
2. Jam Tangan dan Perhiasan Mewah
Kecuali bernilai koleksi atau sentimental, perhiasan mewah jarang menarik minat orang kaya. Investor Naval Ravikant pernah berkata, *”Orang kaya tidak mengenakan kekayaan mereka di pergelangan tangan.”* Sementara kelas menengah mungkin menganggap Rolex atau berlian sebagai simbol status, orang kaya cenderung melihatnya sebagai pemborosan—kecuali bisa dijual kembali dengan untung.
3. Pakaian Desainer Bergambar Logo Mencolok
Psikolog konsumen Kit Yarrow menjelaskan, *”Orang yang benar-benar kaya sering berpakaian sederhana karena kepercayaan diri mereka berasal dari menjadi kaya, bukan dari dianggap kaya.”* Sebaliknya, kelas menengah kerap memilih merek ternama yang terlihat jelas, karena dianggap sebagai jalan pintas menuju status sosial yang lebih tinggi.
4. Gadget Terbaru Setiap Tahun
Ketika iPhone baru diluncurkan, banyak orang merasa harus segera memilikinya meski versi lama masih berfungsi baik. Namun, orang kaya biasanya hanya tertarik jika teknologi tersebut benar-benar meningkatkan produktivitas. Bagi kelas menengah, mengganti ponsel lebih berkaitan dengan menjaga penampilan dan rasa takut ketinggalan tren.
5. Cicilan dengan Bunga Tinggi
Banyak keluarga kelas menengah terjebak dalam tekanan finansial karena bunga utang yang membengkak. Menurut penasihat ekonomi Maude Toussaint-Comeau, sebagian bahkan terpaksa menggunakan kartu kredit untuk kebutuhan pokok, bukan gaya hidup. Kebiasaan ini menggerus kemampuan mereka menabung untuk dana darurat atau pensiun. Sementara itu, orang kaya justru memanfaatkan situasi ini untuk memperlebar kesenjangan melalui strategi finansial mereka.
Dari sini terlihat bahwa kebijaksanaan dalam mengelola uang sering kali lebih penting daripada sekadar terlihat kaya. Orang kaya memahami bahwa kekayaan sejati dibangun melalui keputusan finansial yang cermat, bukan dari barang-barang mewah yang hanya bersifat sementara.