
Mengenal “Solar Busuk”: Fakta di Balik Isu Biosolar pada Mobil Diesel
Istilah “solar busuk” kerap terdengar di kalangan pemilik mobil diesel, terutama yang menggunakan Biosolar. Namun, anggapan bahwa masalah ini disebabkan oleh jenis bahan bakar tersebut ternyata tidak sepenuhnya tepat. Esa dari Esa Diesel Specialist Injector Commonrail menjelaskan bahwa penyebab utamanya justru terletak pada kebiasaan pengguna, bukan kualitas Biosolar itu sendiri.
Mengapa Solar Bisa “Busuk”?
Kondisi “solar busuk” terjadi ketika bahan bakar, termasuk Biosolar, terlalu lama mengendap di dalam tangki mobil yang jarang dipakai. Lama-kelamaan, air bisa masuk dan bercampur dengan solar, mengubah warnanya menjadi lebih gelap, teksturnya mengental, serta menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini bisa memicu masalah pada sistem bahan bakar jika tidak ditangani.
Tips Agar Solar Tetap Berkualitas
– Rutin Menggunakan Mobil: Kendaraan yang sering dipakai cenderung tidak mengalami masalah “solar busuk” karena bahan bakar terus bersirkulasi.
– Ganti Filter Bahan Bakar Berkala: Disarankan mengganti filter setiap 5.000 km untuk mencegah kotoran dan air menumpuk.
– Pilih Filter Berkualitas: Filter solar berperan penting menyaring partikel kotoran dan air. Jika tidak diganti, risiko penyumbatan injektor meningkat.
Bahan Bakar untuk Mobil Diesel Modern
Untuk mobil diesel dengan teknologi common rail, disarankan menggunakan bahan bakar beroktan lebih tinggi seperti Dexlite atau Pertamina Dex. Selain itu, pastikan filter solar yang digunakan memiliki kualitas terbaik agar performa mesin tetap optimal.