
Depresi sering kali disalahartikan sekadar sebagai perasaan sedih biasa. Padahal, kondisi ini jauh lebih kompleks dan dipengaruhi oleh beragam faktor risiko, seperti dijelaskan oleh Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, seorang psikiater. Berikut beberapa aspek yang berperan dalam munculnya gangguan mental ini:
1. Faktor Biologis
Risiko depresi bisa muncul dari kondisi fisik, seperti riwayat keluarga dengan gangguan mental, ketidakseimbangan zat kimia otak (misalnya serotonin), gangguan hormon (termasuk tiroid), penyakit kronis, atau efek samping obat-obatan tertentu.
2. Faktor Psikologis
Pengalaman traumatis di masa kecil, kebiasaan berpikir negatif yang terbentuk dari lingkungan, tekanan untuk selalu sempurna, serta ketidakmampuan mengendalikan stres juga berkontribusi besar terhadap depresi.
3. Faktor Sosial
Lingkungan sosial yang penuh tekanan, konflik dengan orang sekitar, kesepian, atau kehilangan seseorang yang dicintai dapat memicu atau memperburuk kondisi depresi.
4. Gaya Hidup Tidak Sehat
Kurang tidur, malas bergerak, pola makan tidak seimbang, atau kebiasaan doomscrolling (terus-menerus mengonsumsi konten negatif di media sosial) juga berdampak pada kesehatan mental.
Di sisi lain, artikel ini juga menekankan pentingnya faktor protektif seperti dukungan sosial, lingkungan yang mendukung, dan spiritualitas dalam mencegah atau mengurangi risiko depresi.