Australia kini memperkenalkan regulasi baru yang mewajibkan setiap mobil listrik, hybrid, dan kendaraan berbahan bakar hidrogen yang dijual di dalam negeri untuk memiliki sistem peringatan suara saat melambat. Aturan ini dirancang khusus untuk melindungi pejalan kaki, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan, dari risiko kecelakaan.
Suara Peringatan untuk Kecepatan Rendah
Berdasarkan laporan *Drive*, kendaraan dengan *Acoustic Vehicle Alerting System* (AVAS) harus mengeluarkan suara buatan saat melaju di bawah 20 km/jam. Sistem ini terutama aktif di lokasi dengan banyak pejalan kaki, seperti tempat parkir, persimpangan, dan jalan perumahan.
Jadwal Implementasi
Mulai 1 November 2025, semua mobil, truk, dan bus baru yang dapat bergerak tanpa mesin pembakaran internal wajib mematuhi aturan ini. Sementara itu, model baru yang dirilis setelah tanggal tersebut harus memenuhi ketentuan paling lambat 1 November 2026. Kendaraan yang sudah beredar sebelum periode ini tidak termasuk dalam kewajiban ini.
Dampak Positif bagi Keselamatan
Kendaraan ramah lingkungan sering kali terlalu senyap, meningkatkan potensi bahaya bagi pejalan kaki dan pesepeda. Data dari Vision Australia menunjukkan bahwa 35% penyandang tunanetra pernah nyaris tertabrak atau bahkan mengalami kecelakaan karena kendaraan tanpa suara.
Dengan AVAS, diperkirakan 68 nyawa bisa diselamatkan, lebih dari 2.600 kasus cedera berat dapat dihindari, serta ribuan luka ringan dicegah hingga tahun 2060. Selain itu, kebijakan ini diproyeksikan menghemat biaya sosial hingga 208 juta dolar Australia. Dukungan pun datang dari pemerintah daerah, komunitas tunanetra, dan pelaku industri otomotif.







