
Rodrigo De Paul resmi mengakhiri petualangannya bersama Atletico Madrid untuk merangkul tantangan baru di Major League Soccer (MLS) bersama Inter Miami. Gelandang asal Argentina ini akan bersatu kembali dengan kapten timnasnya, Lionel Messi, dalam proyek ambisius klub Florida tersebut. Kepindahannya menuai beragam tanggapan dari pendukung Los Rojiblancos, yang telah menyaksikan kontribusinya selama empat tahun terakhir.
Proses negosiasi antara De Paul dan Inter Miami mulai bergulir setelah Atletico Madrid gagal melaju lebih jauh di Piala Dunia Antarklub 2025. Kini, transfer tersebut telah mencapai kata sepakat, dengan sang pemain menandatangani kontrak secara resmi. Mantan pahlawan Piala Dunia 2022 ini akan memperkuat skuad Inter Miami yang dilatih oleh Javier Mascherano, rekan senegaranya.
Dalam kesepakatan ini, De Paul yang berusia 31 tahun akan bergabung dengan status pinjaman hingga akhir musim MLS 2025. Klub juga menyertakan klausul pembelian wajib senilai 15 juta euro yang dapat diaktifkan antara tahun 2026 hingga 2029. Melalui pernyataannya, De Paul mengungkapkan antusiasmenya memulai babak baru ini.
“Yang menarik saya ke Inter Miami adalah semangat untuk bersaing, memenangkan trofi, dan menjadi bagian dari sejarah klub,” katanya dalam wawancara dengan *Mundo Deportivo*. “Ini adalah tim yang sedang membangun fondasi untuk menjadi besar, dan saya yakin banyak orang akan mendukung perjalanan luar biasa ini.”
Transformasi Lini Tengah Atletico Madrid
Keberangkatan De Paul memicu langkah peremajaan skuad oleh Diego Simeone. Pelatih Atletico Madrid telah menyiapkan sejumlah nama baru untuk mengisi lini tengah, termasuk Alex Baena, Thiago Almada, dan Johnny Cardoso. Ketiganya diprediksi akan menjadi pilihan utama Simeone pada musim 2025/26 mendatang.
Meski meninggalkan Madrid, De Paul menyisakan sedikit penyesalan. Ia mengakui bahwa selama empat musim bersama Los Rojiblancos, ia belum berhasil mengangkat trofi apa pun. Padahal, di level timnas, ia telah meraih Piala Dunia 2022 serta dua gelar Copa America (2021 dan 2024).
“Saya datang ke Atletico dengan mimpi besar untuk juara. Ada momen-momen di mana kami hampir mencapainya, tetapi sepak bola memang seringkali lebih kejam daripada adil,” ujarnya.