Bahaya Tak Kasatmata Usai Mobil Terendam Banjir
Meski masih bisa melaju setelah menerjang genangan air, kendaraan ternyata menyimpan ancaman kerusakan yang mengintai diam-diam. Berikut paparan detail potensi masalah yang perlu diwaspadai:
###
Dampak Terselubung pada Sistem Pelumasan
1. Invasi Air ke Komponen Vital
– Cairan banjir dapat menyusup ke dalam ruang oli mesin maupun transmisi.
– Gabungan air dan oli tidak langsung mematikan mesin, tetapi memicu degradasi bertahap.
– Tanda awal meliputi suara mesin tidak wajar atau tenaga yang tiba-tiba melemah.
2. Tidak Ada Alarm Peringatan
– Mobil umumnya tidak dilengkapi indikator khusus untuk mendeteksi kontaminasi air pada oli.
– Keluhan seperti mesin tersendat atau kehilangan tenaga kerap menjadi tanda pertama yang disadari pengemudi.
###
Langkah Mitigasi Pasca-Banjir
3. Pengecekan Oli Secara Mendalam
– Segera periksa warna dan konsistensi oli mesin serta transmisi usai terkena banjir.
– Oli yang berubah keruh atau berbusa menandakan adanya air dan harus diganti tanpa ditunda.
– Pada kondisi parah, penggantian berulang mungkin diperlukan untuk membersihkan sisa air sepenuhnya.
4. Konsekuensi yang Mengintai di Kemudian Hari
– Pembiaran oli terkontaminasi berpotensi memicu gesekan berlebih antar komponen hingga kerusakan permanen.
– Kasus ekstrem bisa mengharuskan turun mesin untuk mengganti bagian yang sudah aus.
###
Masalah Teknis Lain yang Mengancam
5. Efek Water Hammer dan Penurunan Kompresi
– Tekanan air berlebih (*water hammer*) mampu merusak gasket silinder atau lengan piston.
– Gejala awalnya mungkin ringan, seperti mesin bergetar, tetapi bisa berkembang menjadi masalah serius.
6. Rekomendasi Para Ahli
– Imun (Spesialis Ford Trucuk Klaten) dan Hardi Wibowo (Spesialis Nissan-Honda Yogyakarta) menekankan pentingnya tindakan cepat.
– Penggantian oli dan filter segera setelah banjir dapat meminimalkan risiko kerusakan mahal di kemudian hari.
Poin Kunci
Kendaraan yang terpapar banjir tetap rentan mengalami kerusakan meski tidak mati total. Pemeriksaan menyeluruh pada sistem pelumasan wajib dilakukan untuk menghindari dampak jangka panjang.
Informasi ini dirilis KOMPAS.com pada Jumat, 7 November 2025, menyusul kejadian banjir di sejumlah daerah termasuk Kabupaten Bandung.







