Kehidupan di Tengah Keriuhan: Kisah Kampung Pasar Pisang di Bantaran Rel
Di balik hiruk-pikuk Ibu Kota, Kampung Pasar Pisang di Taman Sari, Jakarta Barat, menjadi saksi kehidupan warga yang bertahan di antara deru kereta dan sempitnya ruang. Permukiman padat ini nyaris tak tersentuh sinar matahari, sementara aktivitas sehari-hari terus berjalan di tengah keterbatasan akses kesehatan dan kebisingan yang tak pernah reda.
Suara Warga di Tengah Tantangan
Seperti Ibu Windi, banyak warga mengaku telah beradaptasi dengan kondisi tersebut. Meski hidup serba terbatas, mereka tetap menjalani rutinitas dengan harapan mendapat perhatian lebih dari pemerintah, terutama dalam hal layanan kesehatan dan pendidikan. Namun, kekhawatiran lain muncul ketika wacana relokasi mengemuka. Bagi mereka, pindah ke lokasi baru belum tentu menjamin perbaikan kualitas hidup.
Mencari Solusi di Tengah Kepadatan
Permukiman di bantaran rel kereta api seperti Kampung Pasar Pisang kerap menjadi sorotan terkait dampak sosial dan kebijakan penataan ruang. Jika ingin mendalami isu ini lebih jauh, seperti opsi solusi atau langkah pemerintah, informasi lebih rinci dapat disajikan untuk memberikan gambaran utuh tentang kompleksitas masalah yang dihadapi warga.







