Mandi dalam Gelap: Rahasia Relaksasi Sebelum Tidur
Di tengah kesibukan modern, *dark showering* atau mandi gelap muncul sebagai tren kesehatan yang digadang-gadang mampu meningkatkan kualitas tidur. Praktik ini dilakukan dengan mematikan lampu atau meredupkan pencahayaan saat mandi di malam hari, menciptakan suasana yang lebih tenang dan nyaman.
Efek Cahaya pada Tubuh
Dr. Daniel Amen, psikiater dan ahli pencitraan otak, menjelaskan bahwa paparan cahaya terang—terutama cahaya biru—dapat mengacaukan ritme alami tubuh. Cahaya tersebut meningkatkan hormon kortisol (pemicu stres) dan menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Sebaliknya, kondisi redup atau gelap mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, memberi sinyal bahwa tubuh perlu beristirahat dan memulihkan diri.
Manfaat bagi Kesehatan Mental
Mandi gelap disebut mampu mengurangi rangsangan sensorik berlebihan pada otak, sehingga membantu meredakan kecemasan, ADHD, atau insomnia. Namun, bagi mereka yang memiliki trauma atau depresi, suasana gelap mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman. Solusinya, tambahkan pencahayaan lembut atau aroma terapi untuk menciptakan kenyamanan.
Tips Memulai Mandi Gelap
– Mulai secara bertahap dengan meredupkan lampu 60–90 menit sebelum tidur.
– Gunakan lampu berwarna kuning atau merah yang lebih ramah untuk mata.
– Tambahkan minyak aromaterapi seperti lavender untuk efek relaksasi lebih dalam.
– Cukup lakukan selama 15–20 menit agar tidak mengganggu waktu istirahat.
Kontras dengan Mandi Pagi
Sementara mandi gelap cocok untuk malam hari, mandi air dingin di pagi hari justru disarankan untuk meningkatkan energi dan fokus. Air dingin merangsang saraf vagus dan mengurangi peradangan. Namun, jika dilakukan di malam hari, sebaiknya hanya sebentar dan diakhiri dengan air hangat agar tidak mengganggu tidur.
Dengan memahami ritme alami tubuh, mandi gelap bisa menjadi ritual malam yang efektif untuk tidur lebih nyenyak.





