
Air Saja Tak Cukup untuk Bersihkan Luka, Ini Penjelasan Ahli
Kebanyakan orang mengandalkan air mengalir untuk membersihkan luka ringan seperti lecet, goresan, atau sayatan. Air dianggap aman karena tidak mengandung zat berbahaya dan bisa menghilangkan kotoran yang terlihat. Namun, tahukah Anda bahwa hanya menggunakan air ternyata tidak cukup untuk memastikan luka benar-benar bersih?
Air Hanya Membersihkan Kotoran Kasat Mata
Menurut dr. Gia Pratama dalam konferensi pers “#BeUnstoppable 50 Years Stories for Indonesia” di Jakarta (9/8/2025), air memang penting, tetapi fungsinya terbatas. “Air hanya membersihkan kotoran yang kasatmata. Padahal, luka juga bisa terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur yang tidak terlihat oleh mata,” jelasnya.
Antiseptik, Solusi Tambahan untuk Luka Terbuka
Untuk memastikan luka benar-benar steril, dr. Gia menyarankan penggunaan antiseptik setelah membersihkan luka dengan air. “Lebih efektif jika setelah dibersihkan dengan air, kita beri antiseptik. Ini membantu membunuh mikroba yang tidak terlihat,” ujarnya.
Antiseptik adalah bahan kimia yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan hidup. Fungsinya tidak hanya untuk mencegah infeksi pada luka, tetapi juga bisa digunakan untuk cuci tangan, disinfeksi kulit, dan bahkan sebagai obat kumur, seperti dikutip dari situs resmi Universitas Airlangga (23/8/2025).
Peran Leukosit dan Pentingnya Perlindungan Ekstra
Jika luka mengeluarkan darah, risiko masuknya mikroba ke pembuluh darah menjadi lebih tinggi. Dalam kondisi ini, sel darah putih (leukosit) bekerja keras melawan bakteri, virus, dan jamur yang masuk. “Kita bisa membantu leukosit dengan ‘membentengi’ luka menggunakan antiseptik. Ini mencegah mikroba masuk lebih dalam tanpa merusak jaringan kulit,” jelas dr. Gia.
Dengan langkah tambahan ini, proses penyembuhan luka bisa lebih optimal dan risiko infeksi pun berkurang.