
Program Cek Kesehatan Gratis Jakarta Kini Merangkul Anak Tidak Bersekolah
Pemerintah Provinsi Jakarta memperluas jangkauan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah tahun ajaran 2025/2026 dengan menyertakan anak-anak berusia 7-17 tahun yang tidak mengenyam pendidikan formal. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI, Ani Ruspitawati, inisiatif ini bertujuan memastikan pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi semua anak, baik yang bersekolah maupun tidak.
Target Peserta dan Jadwal Pelaksanaan
Program ini menargetkan 1.997.082 anak, mencakup pelajar SD hingga SMA serta anak-anak di luar sistem sekolah. Pelaksanaannya telah dimulai pada 9 Juli 2025 di Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Cipayung, dilanjutkan di Sekolah Rakyat Sentra Mulya Jaya dan Pusdiklatbangprof Margaguna, Cilandak, pada 14 Juli. Selanjutnya, kegiatan akan berlangsung di sekolah-sekolah di bawah Kemendikasmen dan madrasah mulai 4 Agustus 2025.
“Puskesmas berkoordinasi dengan sekolah untuk menginformasikan jadwal dan teknis pelaksanaan,” jelas Ani.
Rincian Pemeriksaan Kesehatan Berdasarkan Jenjang
Pemeriksaan disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan peserta:
SD/sederajat (7-12 tahun):
– Status gizi, tekanan darah, kesehatan mata, telinga, gigi, dan mental.
– Skrining tuberkulosis, diabetes, kebiasaan merokok, kebugaran (kelas 4-6), hepatitis B, kesehatan reproduksi, dan riwayat imunisasi (kelas 1).
SMP/sederajat (13-15 tahun):
– Pemeriksaan serupa ditambah skrining anemia dan talasemia (kelas 7 & 9) serta imunisasi (kelas 9).
SMA/sederajat (16-17 tahun):
– Cakupan pemeriksaan meliputi semua aspek di jenjang sebelumnya, termasuk hepatitis C dan evaluasi kesehatan reproduksi lebih mendalam.
Tujuan Utama Program
Ani menegaskan, program ini dirancang untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin, sehingga siswa dapat segera mendapat penanganan dan belajar dengan kondisi yang lebih optimal. Dengan demikian, CKG Sekolah tidak hanya menjadi langkah preventif, tetapi juga upaya meningkatkan kualitas hidup generasi muda Jakarta.