
Kebakaran Hanguskan 20 Rumah di Asrama Polisi Serpong
Gatot Santoso (61), seorang warga Asrama Polisi Serpong, menjadi orang pertama yang melihat kobaran api yang akhirnya melalap 20 rumah di kawasan itu pada Rabu (3/9/2025). Menurut penuturannya, api pertama kali muncul di rumah tetangganya, Agung Nugroho, sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, istrinya memberitahukan adanya indikasi kebakaran tak lama setelah ia menyelesaikan shalat dzuhur.
Api Bermula dari Rumah Kosong
“Saya baru selesai shalat dzuhur ketika istri saya bilang ada kemungkinan kebakaran di sekitar gardu listrik. Setelah saya periksa, ternyata tidak ada asap di gardu, melainkan di belakangnya, tepatnya di rumah yang berada di sana,” kata Gatot saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi kejadian.
Setelah memastikan sumber api berasal dari rumah tetangganya yang tidak berpenghuni, Gatot dan beberapa warga lain berusaha masuk untuk memadamkannya. Namun, upaya mereka tidak berhasil karena api sudah menjalar dengan cepat.
Upaya Pemadaman dan Respons Cepat Damkar
“Saat saya lihat, pintu belakang dapur sudah terasa panas. Saya coba mendobraknya, tapi api sudah membesar ke atas,” ujarnya.
Kobaran api semakin meluas akibat tiupan angin, akhirnya menjalar ke bangunan di sekitarnya. Gatot segera meminta warga untuk menghubungi petugas pemadam kebakaran. Sekitar 30 menit kemudian, tim damkar tiba dengan membawa 10 unit mobil dan 50 personel yang langsung bergerak memadamkan api.
Hingga sore hari, petugas masih melakukan pendinginan di beberapa titik untuk mencegah api menyala kembali. Selain tim damkar, polisi dari Polres Tangerang Selatan juga turun ke lokasi untuk memeriksa kondisi anggota yang terdampak.
Sampai saat ini, penyebab kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di Asrama Polisi Serpong masih dalam penyelidikan.