Aspirasi Tak Bermakna Jika Berujung Provokasi dan Kekerasan

0 0
Read Time:1 Minute, 23 Second

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyuarakan pendapat secara damai tanpa melibatkan aksi kekerasan. Penyampaian aspirasi yang disertai dengan tindakan destruktif, menurut lembaga ini, justru akan mengaburkan esensi perjuangan itu sendiri.

Aspirasi yang Bermakna Tanpa Kekerasan

Dahlia Madanih, Wakil Ketua Komnas Perempuan, menekankan bahwa hak menyampaikan pendapat harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab. “Setiap warga negara berhak menyuarakan aspirasi, tetapi nilai demokrasi itu akan pudar jika berubah menjadi ajang provokasi, ujaran kebencian, atau kekerasan berbasis suku, agama, ras, dan gender,” ujarnya dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (31/8/2025).

Dia mengingatkan bahwa Indonesia pernah mengalami masa kelam akibat aksi-aksi yang dipicu provokasi. Dampaknya bukan hanya luka fisik, tetapi juga trauma kolektif dan kerusakan tatanan sosial yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dipulihkan.

Fasilitas Publik Bukan Tempat Meluapkan Emosi

Dahlia juga mengimbau agar fasilitas umum tidak menjadi sasaran amuk massa. “Fasilitas publik harus tetap terjaga karena menjadi tulang punggung kehidupan banyak orang—mulai dari pekerja perempuan yang bergantung pada transportasi umum, pedagang kecil yang mencari nafkah, hingga keluarga dengan kebutuhan mendesak seperti layanan kesehatan,” jelasnya.

Kelompok Rentan yang Terancam

Aksi unjuk rasa yang berujung kekerasan berpotensi membahayakan kelompok rentan, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan minoritas etnis. Mereka rentan menjadi korban kekerasan, terpisah dari keluarga, kesulitan mengungsi, atau bahkan mengalami gangguan kesehatan akibat paparan gas air mata dan kepanikan massal.

Komnas Perempuan mendorong terciptanya ruang aspirasi yang aman, bebas dari kekerasan, dengan prinsip:

  • Tidak terprovokasi oleh hasutan negatif.
  • Menolak segala bentuk perusakan fasilitas umum.
  • Saling menjaga keamanan sesama peserta demonstrasi.
  • Mengutamakan keselamatan bersama.

“Segera laporkan jika menemukan atau mengalami ujaran kebencian, kekerasan, atau tindakan penyiksaan,” pesan Dahlia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Ketika Negara Abai Lindungi HAM Masyarakat Adat

Kisah Maba Sangaji: Ketika Hak Adat dan Alam Diabaikan Kasus warga adat Maba Sangaji mengungkap luka mendalam yang dialami masyarakat adat dalam perjuangan mempertahankan tanah leluhur dan lingkungan hidup mereka.…

Pramono Dorong Kota Tua Jadi Surga Kreatif bagi Seniman Indonesia

Jakarta akan segera menyambut babak baru dalam dunia seni dan budaya. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana pemindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Langkah…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Kenali Perbedaan Bahan Suede untuk Jok Mobil vs Sofa Rumah – Mana yang Lebih Awet?

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Kenali Perbedaan Bahan Suede untuk Jok Mobil vs Sofa Rumah – Mana yang Lebih Awet?

Rahasia Di Balik Performa Anjlok yang Mengejutkan

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Rahasia Di Balik Performa Anjlok yang Mengejutkan

Bus Trans Banten Tetap Melaju Meski Didemo Sopir Angkot

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Bus Trans Banten Tetap Melaju Meski Didemo Sopir Angkot

Solusi Efisien yang Menyimpan Risiko Keamanan Tersembunyi

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Solusi Efisien yang Menyimpan Risiko Keamanan Tersembunyi

Mana Lebih Nyaman & Praktis?

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Mana Lebih Nyaman & Praktis?

5 Penyebab AC Mobil Dingin Hanya Saat Berkendara & Solusinya!

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
5 Penyebab AC Mobil Dingin Hanya Saat Berkendara & Solusinya!