
Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran: Respons Terhadap Kritik dan Tuntutan Masyarakat
Di tahun pertama memimpin Indonesia, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadapi berbagai tekanan dari masyarakat. Berbagai kelompok, mulai dari buruh hingga mahasiswa, menyuarakan ketidakpuasan melalui kritik dan aksi demonstrasi. Pemerintah pun memberikan sejumlah respons terhadap tuntutan tersebut.
Langkah-Langkah Pemerintah Menanggapi Aspirasi Publik
1. Membuka Ruang Dialog
Pemerintah mengklaim selalu terbuka terhadap masukan masyarakat. Ketika aksi besar seperti “Indonesia Gelap” dan demonstrasi Agustus 2025 terjadi, Sekretaris Negara mengundang perwakilan massa untuk berdiskusi secara langsung guna mencari solusi bersama.
2. Penyesuaian Kebijakan Cepat
Kebijakan kenaikan PPN menjadi 12% sempat memicu penolakan luas. Hanya dalam waktu sehari, pemerintah mengubah keputusan tersebut dengan membatasi kenaikan hanya untuk barang mewah, sementara kebutuhan pokok tetap dikenakan PPN 0%.
3. Tanggapan atas Tragedi dan Kritik
Insiden kematian Affan Kurniawan dalam demonstrasi Agustus 2025 memicu kecaman publik. Presiden Prabowo menyampaikan belasungkawa, memerintahkan penyelidikan, dan menjanjikan tindakan tegas terhadap oknum aparat yang melanggar. Ia juga menggelar pertemuan dengan pimpinan partai politik dan mendorong DPR mencabut kebijakan kontroversial, seperti tunjangan besar-besaran bagi pejabat dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
4. Memenuhi Sebagian Tuntutan
Beberapa tuntutan dari gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” diakomodasi. Misalnya, DPR menghapus tunjangan perumahan bagi anggotanya dan meminta Mahkamah Kehormatan Dewan menindak legislator yang terlibat pelanggaran.
5. Catatan Kritis dari Masyarakat
Meski ada respons, kelompok buruh dan mahasiswa menyatakan bahwa masalah mendasar seperti upah rendah, pemutusan hubungan kerja (PHK), akses pendidikan, dan realisasi janji lapangan kerja belum sepenuhnya terselesaikan. Mereka menuntut langkah yang lebih nyata.
6. Janji Perbaikan ke Depan
Pemerintah menegaskan bahwa kritik dan masukan masyarakat akan menjadi bahan evaluasi untuk menyempurnakan kebijakan dan prioritas kerja di masa mendatang.
Evaluasi Terus Berlanjut
Secara umum, pemerintahan Prabowo-Gibran terlihat responsif dalam menangani aspirasi publik, baik melalui dialog, penyesuaian kebijakan, maupun pernyataan komitmen. Namun, efektivitas dan kepuasan atas langkah-langkah tersebut masih menjadi bahan perdebatan di berbagai kalangan.