
Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak, terutama yang berusia di bawah 10 tahun, saat bermain gim daring seperti Roblox. Meskipun platform ini menawarkan nilai edukatif, seperti pengembangan kreativitas dan dasar-dasar pemrograman, konten di dalamnya tidak selalu ramah bagi pengguna muda.
Glorya Famiela Ralahallo, Wakil Ketua Bidang Kompetisi PBESI yang akrab disapa Ella, menjelaskan bahwa Roblox bisa menjadi sarana belajar yang bermanfaat. Namun, ia mengingatkan bahwa pendampingan aktif dari orang tua sangat diperlukan untuk memastikan pengalaman bermain tetap positif dan aman. “Orang tua perlu terlibat langsung, memahami teknologi, dan mengawasi agar manfaatnya optimal dan risikonya terkendali,” ujarnya.
Platform Kreatif dengan Tantangan Konten
Roblox memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk tidak hanya bermain tetapi juga menciptakan gim mereka sendiri. Namun, popularitasnya yang tinggi tidak diimbangi dengan penyaringan konten yang ketat. Ella menyarankan agar anak di bawah 10 tahun sebaiknya bermain dengan pengawasan ekstra. “Ada beberapa konten yang mengandung kekerasan atau unsur tidak pantas, jadi orang tua harus benar-benar aktif memantau,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa larangan tanpa pemahaman bukanlah solusi. “Orang tua perlu menjadi bagian dari dunia digital anak, bukan sekadar pengawas. Edukasi digital parenting sangat penting di era sekarang,” tambah Ella. Dengan pendekatan yang tepat, gim bisa menjadi sarana belajar, bersosialisasi, bahkan mempersiapkan karier di masa depan.
Langkah Praktis untuk Orang Tua
Untuk mengurangi risiko paparan konten negatif, Ella memberikan beberapa tips:
– Gunakan fitur kontrol orang tua untuk membatasi akses gim dan interaksi dengan pemain lain.
– Batasi waktu bermain dan pantau aktivitas anak secara berkala.
– Cek riwayat bermain untuk memastikan anak tidak terpapar konten berbahaya.
– Bangun komunikasi terbuka agar anak merasa nyaman berbagi pengalaman digitalnya.
Peringatan dari Pemerintah
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti juga menyoroti potensi risiko dalam gim Roblox. Saat kunjungan ke SDN Cideng 2, Jakarta Pusat, ia mengimbau siswa untuk menghindari konten kekerasan dan bahasa kasar. “Kalau main Roblox, pilih yang baik-baik, jangan yang tidak pantas,” pesannya.
Mu’ti juga mengingatkan orang tua untuk lebih aktif mendampingi anak dalam penggunaan gawai. “Pengawasan yang intensif diperlukan agar anak terhindar dari dampak negatif penggunaan teknologi berlebihan,” tegasnya. Dengan kolaborasi antara orang tua, pemerintah, dan komunitas, diharapkan anak-anak dapat menikmati gim secara aman dan bermanfaat.