
Mesin sepeda motor dua tak menghadapi tantangan serius jika menggunakan bahan bakar berbasis etanol. Kandungan etanol dalam bahan bakar ternyata bisa memicu berbagai masalah teknis yang berpotensi merusak komponen vital kendaraan dalam jangka panjang.
Dampak Etanol pada Mesin Dua Tak
Gangguan Sistem Pelumasan
Mesin dua tak mengandalkan campuran oli dan bahan bakar untuk melumasi bagian dalamnya. Sayangnya, etanol cenderung mengurangi kekentalan campuran ini, membuat lapisan pelindung pada komponen mesin menjadi kurang efektif. Akibatnya, gesekan antarbagian meningkat dan mempercepat keausan.
Pembakaran yang Bermasalah
Kandungan oksigen dalam etanol mengubah komposisi ideal antara bahan bakar dan udara. Hal ini memicu pembakaran tidak sempurna yang berimbas pada:
- Turunnya tenaga mesin
- Emisi gas buang yang lebih tinggi
- Munculnya suara *engine knocking* (ngelitik) jika kadar etanol terlalu besar
Masalah Tambahan
Pembakaran tidak optimal juga memicu penumpukan kerak karbon di dalam mesin. Selain itu, sifat etanol yang mudah menyerap air dari udara dapat memicu korosi pada tangki bahan bakar dan karburator.
Solusi dan Tantangan ke Depan
Pemilik motor dua tak disarankan menggunakan bahan bakar tanpa etanol untuk menghindari risiko kerusakan. Namun, dengan rencana pemerintah menerapkan kebijakan bahan bakar wajib mengandung etanol pada 2026, pemilik kendaraan perlu mempersiapkan diri dengan mencari alternatif atau menyesuaikan perawatan mesin sesuai perkembangan kebijakan.