
Pelembap bukan sekadar produk tambahan dalam rutinitas skincare, melainkan elemen vital yang wajib digunakan setiap hari. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan skin barrier, yang dibutuhkan oleh semua jenis kulit, baik kering, berminyak, maupun kombinasi.
Seiring kemajuan teknologi, formulasi pelembap pun terus berkembang. Dr. Hanny Nilasari, Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (ISDV), menekankan pentingnya memahami kandungan serta jenis-jenis pelembap yang tersedia.
“Sebagai individu yang berpengetahuan dan ingin terus belajar, kita perlu memahami lebih dalam tentang pelembap,” ungkapnya dalam peluncuran *Aveeno Dermexa: Your Skin’s OAT-standing Companion* di Habitate, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025).
Dua Jenis Pelembap: Konvensional vs. Terkini
Menurut dr. Hanny, pelembap dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama, yaitu konvensional dan terkini. Pelembap konvensional umumnya bekerja dengan tiga mekanisme dasar: *occlusive* (mengunci kelembapan), *humectant* (menarik air), dan *emollient* (melembutkan).
Namun, pelembap terkini menawarkan lebih dari itu. “Perkembangan teknologi membuat pelembap kini dilengkapi dengan bahan aktif tambahan yang memiliki manfaat lebih luas,” jelasnya.
Beberapa contoh bahan aktif tersebut antara lain *colloidal oatmeal*, *natural moisturizing factor*, *complex microbiome*, dan *ceramide*. Kandungan-kandungan ini tidak hanya melembapkan, tetapi juga membantu mengurangi peradangan pada kulit.
Tips Memilih Pelembap yang Tepat
Meski pelembap terkini menawarkan manfaat lebih lengkap, dr. Hanny mengingatkan bahwa pemilihan produk harus disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing. “Faktor inilah yang membuat produk-produk saat ini semakin efektif,” ujarnya.
Dengan pemahaman yang tepat, pengguna dapat memanfaatkan pelembap secara optimal untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang.