Transplantasi Rambut Palsu Marak, Masyarakat Diimbau Lebih Waspada
Kesadaran akan penampilan dan kepercayaan diri mendorong lonjakan permintaan transplantasi rambut di Indonesia. Sayangnya, fenomena ini diikuti dengan munculnya klinik-klinik yang menawarkan teknik Direct Hair Implantation (DHI) palsu—metode yang sebenarnya hanya modifikasi dari prosedur lain seperti FUE tanpa memenuhi standar internasional dari DHI Global Medical Group.
DHI Asli vs. Palsu: Kenali Bedanya
Teknik DHI yang sesungguhnya memiliki sejumlah keunggulan, seperti:
- Tidak melibatkan sayatan atau meninggalkan bekas luka
- Memberikan hasil tampilan alami
- Tingkat keberhasilan mencapai 97%
Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter bersertifikasi menggunakan alat khusus bernama DHI Implanter.
Pastikan Klinik Tersertifikasi Resmi
Di Indonesia, hanya Farmanina Hair and Aesthetic Clinic yang tercatat sebagai perwakilan resmi DHI Global. Masyarakat disarankan untuk:
- Memeriksa keaslian sertifikasi klinik
- Meminta bukti hasil transplantasi pasien sebelumnya
- Memastikan prosedur dilakukan secara transparan dan sesuai protokol keamanan
Dengan langkah ini, risiko terjebak layanan abal-abal bisa diminimalisir.






