
Kericuhan Kembali Terjadi di Mako Brimob Kwitang, Massa Tuntut Keadilan untuk Ojol Tewas
Suasana makin memanas di sekitar Markas Komando (Mako) Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8/2025). Massa kembali berkerumun dan berupaya menerobos masuk ke dalam kompleks markas tersebut. Aksi ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa sehari sebelumnya.
Hingga pukul 18.30 WIB, kerumunan mulai melemparkan berbagai benda, seperti kembang api, petasan, botol, hingga batu ke arah petugas yang berjaga. Pasukan TNI sempat berusaha menghalau massa, tetapi situasi yang semakin tidak terkendali memaksa mereka mundur perlahan. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Kondisi kian kacau lantaran area sekitar Mako Brimob gelap akibat minimnya penerangan. Warga dan awak media yang awalnya hanya mengamati aksi terpaksa berlarian mencari tempat aman ke permukiman terdekat.
Latar Belakang Aksi
Demonstrasi ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol). Ia meninggal setelah tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2025). Peristiwa tersebut disaksikan langsung oleh sejumlah orang dan terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Menyebarnya rekaman itu memicu kemarahan publik, terutama di kalangan pengemudi ojol dan warga sekitar. Mereka pun mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut pertanggungjawaban atas kematian Affan.
Tindakan Hukum dan Respons Kapolri
Hingga berita ini diturunkan, tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dalam insiden tersebut telah ditahan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah menemui keluarga korban dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.