Beskal Agung Amerika Serikat Merrick Garland pada Kamis umumkan pemilihan seorang beskal khusus untuk menyelidik langkah Presiden Joe Biden tangani document rahasia pemerintahan.
Informasi itu dilaksanakan beberapa saat sesudah seorang advokat kantor presiden AS, Gedung Putih, mengutarakan jika team hukum Biden kembali mendapati sebundel document rahasia di dalam rumah si presiden di Delaware.
Awalnya pada Senin, Gedung Putih mengutarakan penemuan document rahasia di kantor sebuah instansi pengkajian di Washington. Gedung Putih menjelaskan beberapa dokumen itu datang dari periode kedudukan Biden sebagai wapres.
Berbeda Langkah Transplantasi Ginjal dari Orang yang Masih Hidup dan Telah Wafat
Garland menjelaskan Robert Hur, bekas beskal di Maryland, akan bekerja sebagai beskal khusus untuk kasus itu. Pemilihan beskal khusus (special counsel) terkadang dilaksanakan untuk menyelidik beberapa kasus yang peka secara diplomatis.
Beskal seperti itu memikul tanggung-jawab tanpa interferensi dari pimpinan Departemen Kehakiman, terhitung Garland –yang dipilih sebagai Beskal Agung AS oleh Biden. Beskal khusus kadang menyelidik beberapa kasus kriminil.
Garland pada November menunjuk beskal khusus Jack Smith untuk menjaga penyidikan Departemen Kehakiman pada Donald Trump dalam kasus pengatasan document rahasia dan usaha menggagalkan hasil pilpres (pemilihan presiden) 2020.
Trump, yang ditaklukkan oleh Biden, pada November umumkan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024.
Seorang beskal mandiri -setara dengan beskal khusus- pada periode Presiden Bill Clinton menyelidik kasus politik Whitewater dan jalinan intim si presiden dengan anggota staff Gedung Putih namanya Monica Lewinsky.
Penyidikan itu berbuntut pada pemakzulan Clinton oleh DPR AS, walau selanjutnya ia dibebaskan oleh Senat.
Biden, 80 tahun, diprediksi akan umumkan penyalonan dianya sebagai presiden dalam beberapa waktu di depan. Penemuan document rahasia itu sudah memunculkan kekuatiran pada dianya.
Pada Kamis, ia menjelaskan ke jurnalis jika dianya akan bicara mengenai “segala hal itu selekasnya”, saat sebelum membacakan pengakuan tercatat dari Gedung Putih mengenai kasus itu.
“Sama seperti yang saya berikan awal minggu ini, beberapa orang tahu jika saya memandang serius document rahasia, materi rahasia. Saya menjelaskan kami sedang bekerja bersama seutuhnya dengan Departemen Kehakiman,” kata Biden.
Biden menjelaskan team hukumnya mendapati sebagian kecil document bertanda “rahasia” di ruangan penyimpanan dan almari arsip di perpustakaan pribadinya di Wilmington. Perpustakaan itu berdekatan dengan garasinya yang terkunci, kata Biden.
Awalnya, Richard Sauber, penasihat hukum Presiden Biden, menjelaskan dalam pengakuan pada Senin jika materi rahasia diketemukan dalam laci terkunci oleh beberapa advokat individu Biden pada 2 November.
Waktu itu, mereka sedang mengepaki arsip di kantor Penn Biden Center for Diplomacy and Global Engagement, sebuah instansi pengkajian pada Kampus Pennsylvania. Beberapa petinggi menjelaskan beberapa advokat Biden mendapati kurang dari selusin document rahasia dalam kantor itu.
Mereka selanjutnya menghubungi Arsip Nasional AS, tubuh yang bertanggungjawab atas perawatan document pemerintahan, untuk memberikan penemuan.
Biden menjelaskan dianya “kaget saat ketahui ada document pemerintahan yang dibawa ke kantor itu” dan akui tidak ketahui didalamnya.
Dalam kasus Trump, beberapa petugas FBI (tubuh interograsi federasi AS) memeriksa rumah mewahnya di Florida pada Agustus. Sekitaran 100 document memiliki label rahasia ada di beberapa ribu document yang diambil alih dalam pemeriksaan itu.
Biden pada September menyebutkan langkah perintisnya tangani document rahasia “betul-betul tidak bertanggungjawab”.