
Jakarta belakangan ini diselimuti kabut tipis, namun suhu udara justru terasa lebih panas dari biasanya. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini terjadi akibat gabungan beberapa faktor cuaca, termasuk kulminasi matahari, musim kemarau, dan kondisi atmosfer yang sedang berlangsung.
Pengaruh Kulminasi Matahari dan Musim Kemarau
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menjelaskan bahwa Indonesia sedang mengalami periode kulminasi matahari sejak 7 September 2025. Pada fase ini, matahari berada tepat di atas kepala, menyebabkan radiasi panas yang lebih intens.
“Saat kulminasi, sinar matahari jatuh tegak lurus ke bumi. Akibatnya, suhu permukaan naik, kelembapan turun, dan udara terasa lebih kering,” ujar Guswanto dalam keterangannya kepada *Kompas.com*, Selasa.
Selain itu, Jakarta masih berada dalam musim kemarau dengan pengaruh Monsun Australia yang lebih kuat dari biasanya. Hal ini membuat udara kering mendominasi, sementara awan yang minim memperparah panas yang terasa menyengat.
Polusi dan Debu Turut Memperburuk Kondisi
Kabut yang terlihat di langit Jakarta tidak semata-mata disebabkan oleh cuaca. BMKG menyebutkan bahwa partikel polusi dan debu turut berkontribusi membentuk lapisan kabut tipis atau *haze*.
“Polutan bertahan lebih lama karena kelembapan rendah dan angin permukaan yang lemah. Ini membuat partikel tidak cepat tersebar, sehingga langit tampak berkabut,” jelas Guswanto.
Empat Faktor Utama Penyebab Kabut dan Panas
BMKG merangkum empat penyebab utama kondisi langit Jakarta saat ini:
- Kulminasi matahari: radiasi maksimal meningkatkan suhu permukaan.
- Udara kering dan sedikit awan: kelembapan rendah membuat cuaca lebih kering.
- Polusi dan debu: membentuk kabut yang mengurangi jarak pandang.
- Angin lemah: memperlambat dispersi polutan di udara.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan menggunakan pelindung seperti topi atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan. Asupan cairan juga perlu diperhatikan agar terhindar dari dehidrasi.
*Di tengah kondisi yang terus berubah, Kompas.com tetap menghadirkan informasi akurat dan terkini. Dapatkan update terbaru dengan mengunduh Aplikasi Kompas.com. Download di sini.*