Gadget dan Momen Kebersamaan Orangtua-Anak: Efektif atau Justru Berisiko?

0 0
Read Time:1 Minute, 29 Second

Di era digital, gadget seperti ponsel dan tablet sering dituding sebagai pemicu kecanduan pada anak. Namun, bagaimana jika perangkat ini justru dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antara orangtua dan buah hati?

Pritta Tyas, M.Psi., psikolog sekaligus Co-founder BN Montessori, memberikan pandangannya.

Untuk anak di bawah empat tahun, gadget sebaiknya menjadi pilihan terakhir saat menghabiskan waktu bersama. “Anak usia ini secara alami lebih tertarik pada permainan di luar ruangan, seperti aktivitas sensorik atau motorik,” jelas Pritta dalam sebuah acara di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Penggunaan gadget—baik untuk menonton maupun bermain—dapat memicu ketergantungan. Padahal, perkembangan anak jauh lebih optimal jika dilakukan melalui aktivitas fisik langsung tanpa melibatkan perangkat digital.

Peran Gadget dalam Bonding Time untuk Anak Usia Lebih Tua

Usia 4-6 Tahun

Pada rentang usia ini, anak umumnya sudah mulai mengenal gadget, meski belum sampai tahap kecanduan. Menonton bersama masih diperbolehkan, asalkan ada interaksi.

“Boleh saja menggunakan gadget untuk bonding time, tapi jika ada alternatif lain, lebih baik dihindari,” saran Pritta.

Orangtua bisa mendampingi anak saat menonton, lalu mendiskusikan konten yang dilihat. Tujuannya agar kegiatan tidak sekadar satu arah, melainkan memicu percakapan yang bermakna.

“Orangtua bisa membantu menjelaskan tontonan. Namun, apakah ini cara ideal untuk bonding time? Tidak,” tegasnya.

Usia di Atas 6 Tahun

Memasuki usia enam tahun ke atas, anak biasanya sudah akrab dengan permainan digital. Tantangannya, game sering kali dirancang untuk memicu ketergantungan, misalnya melalui sistem poin atau level.

Lalu, bagaimana sebaiknya orangtua menyikapinya?

“Jika anak sudah mengenal game, bonding time bisa dilakukan dengan bermain bersama, tapi lebih baik melalui konsol seperti Nintendo Switch Sports yang melibatkan gerak,” ungkap Pritta.

Jika tetap memilih gadget, pilihlah game yang bisa dimainkan berdua atau bergantian, contohnya catur.

“Apakah ini membangun kedekatan? Bisa saja. Di usia ini, anak sudah sulit diajak bermain sensorik seperti dulu,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Aturan Ideal Screen Time untuk Anak, Sesuaikan dengan Usia

Penggunaan gawai pada anak perlu diatur dengan cermat, disesuaikan dengan tahap usia dan kebutuhan perkembangannya. Psikolog anak dan keluarga sekaligus pendiri TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima, membagikan panduan durasi screen time…

Durasi Ideal Screen Time untuk Anak Menurut Psikolog

Penggunaan gawai pada anak perlu dibatasi sesuai usia dan tahap perkembangannya. Psikolog anak dan keluarga Saskhya Aulia Prima dari TigaGenerasi membagikan panduan praktis mengatur waktu layar untuk buah hati. Berapa…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Burnout Bukan Hanya Lelah Biasa: Ini Dampaknya pada Otak

Burnout Bukan Hanya Lelah Biasa: Ini Dampaknya pada Otak

Aturan Ideal Screen Time untuk Anak, Sesuaikan dengan Usia

Aturan Ideal Screen Time untuk Anak, Sesuaikan dengan Usia

Pejaten Shelter Makin Besar, Namun Dana Masih Jadi Kendala

Pejaten Shelter Makin Besar, Namun Dana Masih Jadi Kendala

Pelatih Taiwan Tak Anggap Enteng Kekuatan Timnas Putri Indonesia

Pelatih Taiwan Tak Anggap Enteng Kekuatan Timnas Putri Indonesia

Durasi Ideal Screen Time untuk Anak Menurut Psikolog

Durasi Ideal Screen Time untuk Anak Menurut Psikolog

Kisah Pejaten Shelter: Dari Tempat Kecil Jadi Pusat Penyelamatan Hewan Terlantar

Kisah Pejaten Shelter: Dari Tempat Kecil Jadi Pusat Penyelamatan Hewan Terlantar