
Jakarta – Persaingan di industri mobil listrik Indonesia kian memanas, terutama dengan masuknya merek-merek asal China. Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII), mengakui tantangan ini dan menyatakan perusahaan tengah menyusun strategi untuk tetap kompetitif di pasar yang terus berkembang.
Salah satu fokus utama Astra adalah mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai (*battery electric vehicle* atau BEV). Namun, Djony menegaskan bahwa produk BEV saat ini masih lebih banyak menyasar segmen menengah ke atas. Padahal, mayoritas pasar otomotif Tanah Air didominasi oleh kendaraan dengan harga di bawah Rp 300 juta (60%) dan Rp 400 juta (80%).
“Kami berupaya menghadirkan EV yang bisa menjangkau pangsa pasar di bagian bawah piramida ini,” ujar Djony dalam konferensi pers *Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Astra*, Kamis (8/5 /2025).
Meski begitu, langkah ini membutuhkan waktu dan perencanaan matang. Astra berharap dapat segera meluncurkan produk hybrid yang lebih terjangkau bagi masyarakat luas, sekaligus terus berkolaborasi dengan mitra strategis.
Tren Mobil Listrik Terus Meningkat
Henry Tanoto, Direktur Astra, mengungkapkan bahwa penetrasi mobil listrik pada kuartal I-2025 telah melampaui capaian tahun sebelumnya. Jika pada 2024 angka penetrasinya 12%, kini naik menjadi 15% per Maret 2025.
Rinciannya, BEV meningkat dari 5% menjadi 8%, sementara kendaraan hybrid naik dari sekitar 6% menjadi 7%. Namun, distribusi penggunaannya masih berbeda: lebih dari 80% BEV terkonsentrasi di kota-kota besar, sedangkan hybrid lebih merata dengan pembagian 50-50 antara perkotaan dan daerah.
“Tantangan utama masih terkait infrastruktur pengisian daya dan nilai jual kembali (*resale value*), mengingat kebanyakan pembeli BEV masih menganggapnya sebagai kendaraan tambahan,” jelas Henry.
Diversifikasi Produk Jadi Kunci
Untuk memperkuat posisinya, Astra berfokus pada pengembangan produk dan layanan yang beragam. Saat ini, perusahaan telah memiliki lebih dari 15 model hybrid dan beberapa varian BEV, dengan rencana peluncuran produk BEV baru tahun ini.
“Dengan strategi ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, sekaligus memperluas aksesibilitas mobil ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Henry.