LaLiga resmi mengajukan sembilan laporan ke Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) menyusul insiden nyanyian bernada pelecehan yang dialamatkan kepada Barcelona dan bintang mudanya, Lamine Yamal, dalam laga melawan Celta Vigo. Aksi provokatif dari suporter ini memicu kecaman karena mengandung unsur kebencian dan bahkan seruan kekerasan.
Detil Insiden yang Dilaporkan
Dalam dokumen resmi yang diajukan, LaLiga mencatat setidaknya sembilan chant ofensif selama pertandingan, termasuk teriakan seperti “Puta Barça” dan “injak dia, injak dia” yang secara khusus menyasar Yamal dan rekan setimnya, Andreas Christensen. Nyanyian bernada diskriminatif ini dinilai melanggar aturan fair play dan berpotensi memicu eskalasi kekerasan di lapangan.
Dampak terhadap Pemain Muda
Sorotan utama dalam kasus ini adalah keterlibatan Lamine Yamal, pemain muda yang menjadi target ujaran kebencian. Insiden semacam ini dinilai berbahaya karena tidak hanya memengaruhi performa pemain, tetapi juga membuka risiko psikologis jangka panjang. LaLiga menegaskan komitmennya untuk melindungi pemain dari segala bentuk pelecehan, terutama yang melibatkan unsur rasial atau kekerasan.
RFEF kini tengah meninjau laporan tersebut untuk menentukan langkah hukum lebih lanjut. Sanksi terhadap klub atau suporter yang terlibat bisa saja diberlakukan jika terbukti melanggar regulasi.




