
Chery di Indonesia: Hybrid Jadi Raja, EV Mulai Bersinar
Di tengah persaingan sengit pasar otomotif Indonesia, Chery mencatatkan tren menarik. Teknologi hybrid menjadi andalan, sementara kendaraan listrik perlahan menunjukkan peningkatan meski masih menghadapi tantangan.
Hybrid Kuasai Pasar
Chery Smart Hybrid (CSH) menjadi tulang punggung penjualan merek ini. Model Chery Tiggo Cross CSH memimpin dengan kontribusi hampir 40% dari total penjualan nasional. Sementara itu, kendaraan listrik murni (BEV) seperti Chery J6 menyumbang sekitar 25%.
Mengapa Hybrid Lebih Diminati?
Beberapa faktor membuat konsumen lebih memilih hybrid:
- Insentif pemerintah seperti keringanan PPNBM membuat harga lebih terjangkau.
- Biaya operasional lebih efisien dibanding mobil konvensional.
- Infrastruktur yang lebih siap dibanding BEV.
Tantangan di Pasar BEV
Meski permintaan BEV meningkat, beberapa kendala masih menghambat, terutama di luar Jabodetabek:
- Jaringan stasiun pengisian daya (charging station) yang belum merata.
- Diler dan layanan purna jual yang masih terbatas.
Komitmen Chery: Tetap Beragam
Chery tidak hanya fokus pada satu teknologi. Mereka tetap memproduksi tiga jenis kendaraan:
- Mobil konvensional (ICE)
- Hybrid
- Kendaraan listrik (EV)
Peluang Besar untuk BEV
Meski belum sepopuler hybrid, pasar BEV menunjukkan tren positif. Model seperti Chery J6 dan Omoda E5 mulai dilirik konsumen. Bahkan, permintaan Omoda E5 begitu tinggi hingga menyebabkan antrean pengiriman sekitar satu bulan.
Intinya, hybrid masih jadi pilihan utama konsumen Indonesia karena harga kompetitif dan infrastruktur yang mendukung. Namun, BEV perlahan menanjak dengan potensi besar di masa depan.