
Steroid pada Anak: Manfaat dan Tantangan bagi Kesehatan Tulang
Obat steroid sering menjadi pilihan pengobatan untuk anak-anak yang menderita penyakit kronis seperti lupus, leukemia, atau sindrom nefrotik. Meski efektif menekan peradangan dan mengendalikan respons imun, penggunaan dalam jangka panjang ternyata membawa risiko serius, terutama terhadap perkembangan tulang.
Dampak Steroid pada Kesehatan Tulang Anak
Menurut dr. Frieda Susanti, Sp.A(K), PhD, dokter spesialis anak konsultan endokrinologi, steroid dapat mengganggu keseimbangan pembentukan tulang. Obat ini tidak hanya menghambat pertumbuhan tulang baru, tetapi juga mempercepat kerusakan tulang lama. Selain itu, penyerapan kalsium dalam tubuh pun terganggu, meningkatkan risiko osteoporosis sekunder. Akibatnya, tulang anak menjadi lebih rapuh dan rentan patah, bahkan akibat cedera ringan seperti terjatuh.
Gejala yang Sering Tidak Terdeteksi
Osteoporosis pada anak sering kali tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Karenanya, orang tua dan tenaga medis perlu waspada, terutama jika anak mengalami patah tulang berulang tanpa penyebab yang jelas.
Langkah Pencegahan yang Direkomendasikan
Untuk mengurangi risiko gangguan tulang, beberapa langkah penting dapat dilakukan:
- Menggunakan steroid sesuai dosis dan anjuran dokter.
- Memastikan asupan nutrisi kaya kalsium dan vitamin D.
- Mendorong aktivitas fisik yang aman sesuai kondisi anak.
- Melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau pertumbuhan dan kepadatan tulang.
Dengan pengawasan medis yang ketat dan penerapan gaya hidup sehat, efek samping steroid pada tulang anak dapat diminimalkan, sehingga pengobatan tetap berjalan optimal tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang.