
Paparan Gas Air Mata pada Mobil: Dampak dan Solusi Pembersihan
Maraknya aksi demonstrasi di berbagai wilayah meningkatkan risiko paparan gas air mata terhadap kendaraan, terutama mobil. Senyawa kimia ini tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga berpotensi merusak cat dan komponen eksterior maupun interior mobil jika tidak segera ditangani.
Gas air mata sebenarnya bukan gas murni melainkan partikel aerosol yang mengandung bahan kimia iritan. Fungsinya untuk mengendalikan kerumunan dengan menimbulkan efek seperti mata berair, sensasi terbakar di hidung dan tenggorokan, serta kesulitan bernapas. Meski tidak bersifat korosif ekstrem, residunya dapat menimbulkan masalah jika dibiarkan menempel terlalu lama.
Jenis Bahan Kimia dalam Gas Air Mata
Tri Yuswidjajanto, Dosen Teknik Mesin ITB, menjelaskan bahwa gas air mata umumnya mengandung tiga jenis senyawa utama:
- 2-chlorobenzylidene malononitrile (CS gas) – Paling sering digunakan dalam operasi pengendalian massa.
- Chloroacetophenone (CN gas) – Lebih beracun namun sudah jarang dipakai.
- Oleoresin capsicum (OC) – Dikenal sebagai semprotan merica, bersifat iritan kuat.
Efeknya pada manusia meliputi iritasi mata, kulit gatal, hingga sesak napas, terutama bagi penderita asma. Sementara pada kendaraan, partikelnya dapat menempel di permukaan cat, kaca, atau plastik.
Dampak pada Kendaraan
Tri menegaskan bahwa meski tidak merusak secara instan, residu gas air mata yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan noda kusam atau perubahan warna pada bodi mobil. Ari Wijaya, pemilik bengkel King Protection Yogyakarta, menambahkan bahwa komponen seperti karet dan plastik eksterior juga rentan mengalami penurunan kualitas jika terpapar terlalu lama.
Lebih berbahaya lagi jika partikel tersebut masuk ke kabin mobil. Residu bisa menempel di jok, karpet, atau bahkan filter AC, membuat efek iritasi tetap terasa meski sudah beberapa waktu berlalu.
Langkah Pembersihan yang Tepat
Kedua ahli sepakat bahwa langkah terbaik adalah membersihkan mobil sesegera mungkin setelah terpapar. Berikut rekomendasinya:
- Bilas dengan air bersih untuk menghilangkan partikel yang menempel di permukaan.
- Cuci menggunakan shampoo mobil guna memastikan residu kimia benar-benar hilang.
- Deep cleaning interior jika partikel masuk ke kabin, termasuk mengganti filter AC.
Dengan penanganan cepat, risiko kerusakan permanen pada mobil bisa diminimalisir.