Dampak Psikologis yang Mengguncang

0 0
Read Time:2 Minute, 21 Second

Ibu Mertua Dukung Keinginan Menantu “Mati” Usai Melahirkan, Psikolog Ungkap Dampak Psikologisnya

Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan seorang ibu mertua memarahi menantunya yang sedang menjerit kesakitan saat proses persalinan. Dalam rekaman tersebut, sang menantu mengungkapkan keinginannya untuk “mati” karena rasa sakit yang tak tertahankan. Alih-alih memberi dukungan, ibu mertua justru menyetujui keinginan tersebut—dengan syarat sang menantu harus melahirkan cucunya terlebih dahulu.

Menurut Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., psikolog klinis dewasa dari Jaga Batin Bandung, ucapan semacam itu dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan mental ibu pasca-melahirkan.

Dampak Perkataan Negatif pada Kesehatan Mental Ibu Baru

1. Merasa Tidak Berharga

Adelia menjelaskan bahwa perkataan seperti, *”Ya sudah mati saja, tapi anaknya dilahirkan dulu,”* dapat membuat seorang ibu merasa tidak dihargai. “Dia merasa hanya dianggap sebagai alat untuk melahirkan, bukan sebagai manusia yang punya perasaan. Ketika seseorang merasa tidak bernilai dalam keluarga, dampaknya bisa sangat berat bagi kondisi psikologisnya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com (3/8/2025).

Perasaan tidak berarti ini bisa memicu pertanyaan mendalam tentang perannya sebagai ibu dan istri. “Dia mulai mempertanyakan apakah keberadaannya penting dalam keluarga suami,” tambah Adelia.

2. Merasa “Kurang” sebagai Perempuan

Perubahan fisik dan tanggung jawab baru sebagai ibu seringkali menimbulkan kecemasan. “Menjadi ibu adalah peran seumur hidup, bukan sekadar beberapa tahun,” jelas Adelia, yang juga praktisi di Teman Bincang.

Ditambah dengan komentar negatif dari ibu mertua, seorang perempuan bisa merasa gagal memenuhi ekspektasi. “Dia merasa segala usahanya, termasuk menjaga kesehatan bayi sejak dalam kandungan, tidak diakui,” katanya.

3. Diri Hanya Dianggap “Mesin” Melahirkan

Bagi banyak perempuan, ibu mertua adalah figur pengganti ibu kandung. Namun, respons seperti dalam video itu justru membuat menantu merasa seperti bukan bagian dari keluarga. “Dia merasa hanya dijadikan alat untuk menghasilkan cucu, bukan manusia yang punya perasaan,” ujar Adelia.

4. Kehilangan Kepercayaan Diri dalam Mengasuh Anak

Rasa tidak dihargai bisa berujung pada ketidakpercayaan diri dalam mengurus bayi. “Ibu jadi takut semua yang dilakukannya salah, terutama di mata ibu mertua. Akhirnya, dia bisa jadi acuh karena merasa tidak dibutuhkan,” paparnya.

5. Menolak Peran sebagai Ibu

Beberapa ibu bahkan mulai memisahkan diri secara emosional dari anaknya. “Setiap kali melihat anak, dia teringat perkataan menyakitkan itu. Padahal, anak lebih membutuhkan ibunya daripada kakek-neneknya,” tegas Adelia.

6. Muncul Rasa Benci dan Bahaya bagi Anak

Ketidakseimbangan perhatian dari ibu mertua—lebih fokus pada cucu daripada menantu—dapat memicu kecemburuan. “Jika rasa tidak dihargai ini berlarut, bukan tidak mungkin sang ibu melampiaskan emosi negatifnya pada anak,” ungkap Adelia.

7. Risiko Bunuh Diri

Ambang toleransi rasa sakit setiap perempuan saat melahirkan berbeda-beda. Namun, respons ibu mertua yang mengabaikan penderitaan menantu bisa berakibat fatal. “Perkataan itu bisa memperparah depresi pasca-melahirkan. Jika tidak ada dukungan dari sekitar, risiko bunuh diri sangat mungkin terjadi,” tandas Adelia.

Tanpa penanganan serius dan perubahan sikap dari keluarga, dampak psikologis ini bisa mengancam keselamatan ibu dan anak.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Instalasi GAYA Archive Pamer Koleksi Eksklusif di Senayan City Fashion Nation 2025 – Gratis!

Senayan City Fashion Nation XIX Pamerkan Kekayaan Mode Indonesia dalam Instalasi GAYA Archive Pesona dunia fashion Tanah Air kembali bersinar melalui instalasi GAYA Archive dalam gelaran Senayan City Fashion Nation…

Ekspansi Tercepat di Dunia Fitnes!

Anytime Fitness Indonesia Tumbuh Pesat, Klub Ke-50 Resmi Beroperasi Dalam dua tahun terakhir, Anytime Fitness (AF) Indonesia mencatat lonjakan signifikan dengan jumlah klub yang hampir mencapai 60 pada kuartal ketiga…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Instalasi GAYA Archive Pamer Koleksi Eksklusif di Senayan City Fashion Nation 2025 – Gratis!

  • By Admin
  • September 20, 2025
  • 3 views
Instalasi GAYA Archive Pamer Koleksi Eksklusif di Senayan City Fashion Nation 2025 – Gratis!

Ekspansi Tercepat di Dunia Fitnes!

  • By Admin
  • September 20, 2025
  • 3 views
Ekspansi Tercepat di Dunia Fitnes!

Tantang Keseimbangan Tubuh & Pikiran dengan Olahraga Unik di Atas Air

  • By Admin
  • September 20, 2025
  • 3 views
Tantang Keseimbangan Tubuh & Pikiran dengan Olahraga Unik di Atas Air

Pidato Prabowo di PBB Bakal Cetak Sejarah Baru

  • By Admin
  • September 20, 2025
  • 6 views
Pidato Prabowo di PBB Bakal Cetak Sejarah Baru

2 Maling Laptop & HP di Bendungan Hilir Dibekuk Berkat Teknologi Pelacakan Digital

  • By Admin
  • September 20, 2025
  • 5 views
2 Maling Laptop & HP di Bendungan Hilir Dibekuk Berkat Teknologi Pelacakan Digital

Prabowo Gaet Investasi Rp 371 Triliun di Expo 2025 Osaka, Siap Pacu Ekonomi Indonesia

  • By Admin
  • September 20, 2025
  • 5 views
Prabowo Gaet Investasi Rp 371 Triliun di Expo 2025 Osaka, Siap Pacu Ekonomi Indonesia