Dampak Psikologis yang Menghantui Anak Dewasa

0 0
Read Time:1 Minute, 24 Second

Dampak *Grey Divorce*: Ketika Perceraian Lansia Mengguncang Anak Dewasa

Perceraian di usia senja, atau yang dikenal sebagai *grey divorce*, tak hanya meninggalkan bekas pada pasangan yang berpisah, tetapi juga menciptakan gelombang emosional bagi anak-anak mereka yang sudah dewasa. Meskipun sudah mandiri, anak-anak ini sering kali menghadapi tantangan unik saat menyaksikan perpisahan orang tua di usia tua.

Dampak Emosional yang Tak Terduga

Anak dewasa mungkin merasa terkejut dan terbebani ketika orang tua mereka memutuskan untuk bercerai di usia lanjut. Beberapa persoalan utama yang mereka hadapi meliputi:

  • Guncangan Psikologis: Meski sudah berkeluarga sendiri, anak-anak bisa merasakan tekanan emosional yang dalam, seolah pondasi keluarga yang mereka kenal selama ini runtuh.
  • Dilema Pembagian Waktu: Mereka sering kali terjebak dalam upaya membagi perhatian secara adil antara kedua orang tua, apalagi jika mereka juga memiliki tanggung jawab terhadap keluarga kecil mereka sendiri.
  • Menjadi Sandaran Emosional: Tak jarang, anak dewasa dijadikan tempat curhat oleh salah satu atau kedua orang tua, yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan, terutama jika cerita yang mereka dengar bertentangan dengan ingatan masa kecil mereka.
  • Beban Keuangan: Selain dukungan emosional, anak mungkin merasa terbebani oleh tuntutan finansial, seperti membantu memenuhi kebutuhan kedua orang tua yang kini hidup terpisah.
  • Krisis Keyakinan: Perceraian orang tua di usia senja bisa menggoyahkan pandangan anak tentang pernikahan abadi, memicu keraguan terhadap hubungan mereka sendiri di masa depan.
  • Kebingungan akan Kenangan: Mereka mungkin mempertanyakan apakah keharmonisan keluarga yang mereka saksikan selama ini benar adanya atau hanya ilusi belaka.

Efek Jangka Panjang yang Perlu Diwaspadai

*Grey divorce* bukan sekadar persoalan bagi pasangan yang bercerai, melainkan juga peristiwa yang mengubah dinamika keluarga secara keseluruhan. Anak dewasa, meski sudah mandiri, tetap merasakan dampaknya—mulai dari tekanan psikologis hingga tantangan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Mandiri, Berencana, dan Penuh Ambisi

Tidak ada konten yang dapat diproses atau disajikan ulang karena sumber informasi yang diberikan kosong. Untuk melanjutkan, diperlukan teks atau data awal yang jelas agar dapat diolah menjadi artikel dengan…

Dilema Ibu yang Memilih Lepas Karier demi Atasi Rasa Bersalah

Tidak ada konten yang dapat diekstraksi dari sumber yang diberikan. Informasi atau teks yang dimaksud tidak tersedia untuk diproses lebih lanjut. Jika Anda memiliki artikel atau teks lain yang ingin…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 6 views
Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 7 views
Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 8 views
9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 7 views
Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari

5 Metode Pemeriksaan Kanker Leher Rahim yang Wajib Diketahui untuk Deteksi Dini

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 8 views
5 Metode Pemeriksaan Kanker Leher Rahim yang Wajib Diketahui untuk Deteksi Dini

Stigma vs. Masa Depan: Hambatan Nyata dalam Pencapaian Target Ending AIDS 2030

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 8 views
Stigma vs. Masa Depan: Hambatan Nyata dalam Pencapaian Target Ending AIDS 2030