
141 Tokoh Terima Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto
Sebanyak 141 tokoh terpilih menerima penghargaan istimewa dari Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah upacara khidmat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). Dari jumlah tersebut, 122 penerima atau ahli waris hadir secara langsung untuk menyaksikan penyematan selempang dan pin tanda kehormatan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, pejabat negara, hingga sosok inspiratif yang berkontribusi di bidang kemanusiaan dan sains.
Penyelamat Jutaan Nyawa
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Carina Citra Dewi Joe, penerima Bintang Jasa Utama. Ia dikenal sebagai salah satu ilmuwan kunci di balik pengembangan vaksin Oxford–AstraZeneca yang menyelamatkan banyak nyawa selama pandemi Covid-19. Berkat keahliannya, formula vaksin dapat diproduksi secara massal dengan biaya terjangkau, memungkinkan distribusi cepat ke berbagai negara, termasuk negara berkembang. Kontribusinya menjadi salah satu tonggak penting dalam memerangi krisis kesehatan global.
Dedikasi untuk Lansia Terlantar
Di ranah yang berbeda, Aipda Muhammad Irvan dari Polres Singkawang, Kalimantan Barat, dianugerahi Bintang Kemanusiaan. Sejak 2018, ia dengan tulus merawat lansia terlantar di rumahnya sendiri. Berkat dukungan masyarakat dan donasi, ia berhasil mendirikan Hotel Lancaria—sebuah panti jompo berkonsep hotel dengan 24 kamar lengkap fasilitas, gratis bagi penghuninya. Kini, lebih dari 20 lansia menikmati hidup layak dengan dukungan tenaga medis dan ambulans gratis. Kisahnya membuktikan bahwa pengabdian tak mengenal batas profesi.
Legenda Integritas di Dunia Kepolisian
Penghargaan juga diberikan secara anumerta kepada almarhum Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri (1968–1970). Sepanjang kariernya, ia dikenal sebagai sosok yang tak tergoyahkan dalam memegang prinsip kejujuran. Hoegeng tegas menolak suap, menutup bisnis keluarga demi menjaga nama institusi, serta memberantas korupsi dan penyelundupan. Salah satu prestasinya adalah pengungkapan kasus mobil mewah ilegal di Pelabuhan Tanjung Priok. Namanya hingga kini dikenang sebagai simbol integritas di tubuh Polri.
Pemimpin Visioner dari Nusa Tenggara Timur
Mendiang Ben Mboi, Gubernur NTT periode 1978–1988, juga menerima Bintang Republik Indonesia Utama. Berbekal latar belakang sebagai dokter militer, ia fokus pada pembangunan kesehatan masyarakat, termasuk program pemberantasan malaria dan peningkatan layanan ibu-anak. Kepemimpinannya yang inovatif dan dekat dengan rakyat meninggalkan warisan infrastruktur serta kebijakan sosial yang berdampak panjang.
Bintang Republik Indonesia merupakan penghargaan tertinggi bagi mereka yang berkontribusi besar bagi kejayaan bangsa. Melalui penganugerahan ini, negara mengakui ketulusan, integritas, dan semangat para tokoh yang kisahnya terus menginspirasi generasi mendatang.