
Kirana Larasati, nama yang sudah melekat di dunia hiburan Tanah Air, kini mengejutkan banyak orang dengan langkah barunya sebagai salah satu Finalis Top 16 Zetrix Miss Universe Indonesia 2025. Aktris yang memulai karier sejak remaja ini ternyata memiliki motivasi kuat di balik keputusannya terjun ke ajang kecantikan, jauh dari sekadar penampilan atau popularitas.
Awalnya, Kirana mengaku tidak pernah membayangkan dirinya akan ikut dalam dunia *pageantry*. “Saya sudah sibuk berkarier sejak usia 16 tahun, jadi enggak pernah ada waktu buat mikir ikut beginian,” ujarnya saat acara *bootcamp* Finalis Miss Universe Indonesia 2025 di RPTRA Rawa Badak Selatan (Rasela), Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025). Namun, ajakan dari sahabatnya, Kelly Tandiono—National Director ajang tersebut—membuatnya mempertimbangkan peluang baru untuk menyuarakan isu-isu sosial yang ia perjuangkan.
Dari Keraguan ke Keyakinan
Kirana sempat terkejut saat mengetahui bahwa Miss Universe 2025 tidak lagi membatasi usia dan status peserta. “Kelly bilang tahun ini tidak ada batasan, bahkan untuk yang sudah menikah atau janda. Saya pikir dia bercanda,” kenangnya sambil tertawa. Namun, setelah berpikir ulang, ia menyadari bahwa ini adalah kesempatan emas untuk memperluas dampak sosial yang selama ini ia usung.
“Di usia sekarang, saya masih punya semangat untuk mencoba hal baru. Kalau ini bisa memberi dampak besar bagi perempuan lain, kenapa tidak?” tegasnya. Bagi Kirana, mahkota bukanlah tujuan utama. “Dengan atau tanpa mahkota, saya tetaplah Kirana Larasati dengan misi yang sama,” ucapnya.
Lebih dari Sekadar Kecantikan

Sebagai aktivis dan ibu, Kirana fokus pada isu perempuan, kesehatan anak, dan pendidikan. Ia menyayangkan minimnya suara perempuan yang didengar di ruang publik. “Banyak perempuan pintar, tapi yang mau bersuara dan peduli masih sedikit. Masyarakat sering lebih percaya pada suara laki-laki,” ungkapnya.
Dengan mengikuti Miss Universe, ia berharap pesannya bisa lebih luas tersampaikan. “Saya pernah terlibat dalam tim kampanye politik, tapi suara saya masih kurang didengar. Mungkin melalui kecantikan, pesan bisa lebih cepat menarik perhatian,” jelasnya.
Fokus pada Isu Stunting

Dalam *bootcamp* tersebut, Kirana dan finalis lainnya turun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi tentang pencegahan stunting. Bersama ibu-ibu PKK di Rawa Badak Selatan, mereka memasak makanan bergizi seperti nugget wortel yang mudah dibuat di rumah.
“Lewat platform Miss Universe, saya ingin suara ini lebih keras dan jernih terdengar,” tutup Kirana, menunjukkan tekadnya untuk terus berkontribusi bagi masyarakat.