Delpedro Marhaen Bukan Provokator, Ini Alasan Dia Ajarkan Berpikir Kritis pada Pelajar

0 0
Read Time:1 Minute, 20 Second

Tim Advokasi Bela Hak Pelajar: Delpedro Marhaen Tidak Provokasi, Hanya Ajarkan Berpikir Kritis

Tim Advokasi Untuk Demokrasi (TAUD) membantah tuduhan bahwa Delpedro Marhaen, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, memprovokasi pelajar. Menurut kuasa hukumnya, Sekar, yang dilakukan kliennya adalah mendorong anak-anak untuk berpikir kritis terhadap kebijakan pemerintah, bukan menghasut.

Mengajar, Bukan Menghasut
Sekar menegaskan bahwa Delpedro memberikan pemahaman tentang hak berpendapat dan cara menyampaikan aspirasi secara konstruktif. “Klien kami tidak memprovokasi, melainkan melindungi anak-anak dengan memberi pengetahuan yang tepat, termasuk cara berpikir kritis,” ujarnya di Gedung YLBHI, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9/2025).

Ia menekankan pentingnya pelajar memahami hak mereka sebagai warga negara. “Mereka diajarkan bagaimana berpartisipasi dalam kehidupan bernegara dan menyuarakan pandangan tanpa rasa takut,” tambah Sekar.

Kritik terhadap Penanganan Aparat
Sekar juga menyoroti tindakan polisi yang menangkap pelajar secara paksa saat berunjuk rasa. Menurutnya, hal itu berisiko menimbulkan trauma. “Anak-anak harus didengar, bukan dibungkam dengan kekerasan. Penangkapan paksa justru memperburuk pengalaman mereka,” tegasnya.

Ia menambahkan, aksi pelajar bukan hasil hasutan aktivis di media sosial, melainkan respons alami terhadap kondisi sosial-politik. “Penegak hukum harus melihat konteksnya. Ini adalah reaksi terhadap situasi yang terjadi di negeri ini,” jelas Sekar.

Dugaan Hukum terhadap Delpedro
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap Delpedro atas tuduhan menghasut pelajar melakukan aksi anarkis. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa Delpedro diduga melanggar Pasal 160 KUHP dan UU ITE terkait penyebaran informasi palsu yang memicu kerusuhan.

Ade juga menyebut aksi tersebut melibatkan pelajar di bawah umur, sehingga Delpedro terancam hukuman berdasarkan UU Perlindungan Anak. Namun, TAUD tetap bersikeras bahwa kliennya hanya memfasilitasi pendidikan kritis, bukan kekerasan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Mayat Pria Tewas Tenggelam Ditemukan di Kalimalang Jakarta Timur, Ini Faktanya

Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Kalimalang Sebuah kejadian tragis terjadi di aliran Sungai Kalimalang, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (6/9/2025). Warga setempat dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang pria yang…

Kembali Beroperasi Pasca Dibakar dalam Aksi Ricuh

Jakarta – Setelah sempat lumpuh akibat insiden pembakaran saat kerusuhan akhir Agustus lalu, Halte Transjakarta Polda Metro Jaya akhirnya kembali melayani penumpang mulai Senin (8/9/2025). Kabar gembira ini diumumkan melalui…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Mayat Pria Tewas Tenggelam Ditemukan di Kalimalang Jakarta Timur, Ini Faktanya

  • By Admin
  • September 8, 2025
  • 2 views
Mayat Pria Tewas Tenggelam Ditemukan di Kalimalang Jakarta Timur, Ini Faktanya

Kembali Beroperasi Pasca Dibakar dalam Aksi Ricuh

  • By Admin
  • September 8, 2025
  • 2 views
Kembali Beroperasi Pasca Dibakar dalam Aksi Ricuh

Viral! Menteri Raja Juli & Karding Buka Suara Soal Foto Main Domino dengan Aziz Wellang

  • By Admin
  • September 8, 2025
  • 2 views
Viral! Menteri Raja Juli & Karding Buka Suara Soal Foto Main Domino dengan Aziz Wellang

Andre Onana Resmi ke Trabzonspor, Tinggalkan Manchester United!

  • By Admin
  • September 8, 2025
  • 3 views
Andre Onana Resmi ke Trabzonspor, Tinggalkan Manchester United!

Lamine Yamal Gagal Cetak Gol Tapi Bikin 2 Assist, Spanyol Hancurkan Turkiye!

  • By Admin
  • September 8, 2025
  • 0 views
Lamine Yamal Gagal Cetak Gol Tapi Bikin 2 Assist, Spanyol Hancurkan Turkiye!

Kluivert Uji Skema Baru di Duel Sengit Indonesia Vs Lebanon

  • By Admin
  • September 8, 2025
  • 2 views
Kluivert Uji Skema Baru di Duel Sengit Indonesia Vs Lebanon