
Jakarta Berduka: Fasilitas Umum Rusak Pasca-Demo 29 Agustus 2025
Suasana muram menyelimuti Jakarta pasca-demonstrasi besar 29 Agustus 2025. Warga yang melintas di sekitar kawasan DPR RI dan Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman menyaksikan langsung kerusakan fasilitas umum. Meski mendukung hak menyampaikan aspirasi, banyak yang kecewa melihat vandalisme yang terjadi.
Lestari (28), warga Jakarta Timur, sengaja datang ke lokasi untuk melihat dampak kerusakan. “Saya mendukung demo, tapi sedih lihat fasilitas umum dibakar dan dirusak,” ujarnya. Ia menegaskan, unjuk rasa seharusnya tidak merusak aset publik yang dibangun untuk kepentingan bersama. “Fasilitas ini kan untuk kita juga, mungkin dibayar pakai uang rakyat. Rusaknya bikin rugi kita semua,” tambahnya.
Lestari juga menyoroti sikap wakil rakyat yang dianggap kurang responsif. “Minta maaf di media saja tidak cukup. Mereka harus berani hadapi kritik langsung, apalagi kondisi Jakarta sudah seperti ini,” tegasnya.
Adi (68), warga yang kerap bersepeda di sekitar GBK, sepakat bahwa unjuk rasa sah secara hukum, tetapi kerusakan hanya merugikan masyarakat. “Aspirasi boleh, tapi kalau diboncengi kepentingan lain, itu bukan lagi aspirasi,” katanya. Ia mengimbau massa tetap tenang dan aparat lebih profesional menangani kerumunan. “Kalau mau demo, fokus ke DPR. Jangan rusak fasilitas umum. Kita harus dewasa,” pesannya.
Daftar Kerusakan yang Terjadi
– Halte TransJakarta Senayan Bank DKI hangus terbakar, hanya tersisa kerangka hitam.
– Lima pintu masuk Stasiun MRT Istora Mandiri rusak, kaca pecah, dan penuh coretan.
– Tujuh gerbang tol dalam kota mengalami kerusakan.
– Dinding pembatas jalan tol di Jalan Gatot Subroto dipenuhi tulisan umpatan ke DPR.
Rudi (34), pengendara motor yang melintas, mengungkapkan kekecewaannya. “Sayang sekali, biasanya halte ini ramai penumpang,” ujarnya. Kerusakan ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga meninggalkan bekas yang memprihatinkan.