
Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu Picu Kecaman dari PAPDI
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyuarakan protes keras atas tindakan kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, K-G.H, FINASIM, saat bertugas di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dalam pernyataan resmi pada Rabu (13/8/2025), PAPDI mengungkap bahwa keluarga pasien tidak hanya melontarkan kata-kata kasar dan ancaman, tetapi juga melakukan tindakan fisik dengan memegang leher sang dokter serta memaksa melepas masker medisnya.
Dukungan Hukum dan Enam Poin Sikap Resmi PAPDI
PAPDI menekankan bahwa Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 telah menjamin perlindungan bagi tenaga medis dalam menjalankan tugasnya. Melalui dokumen yang ditandatangani oleh Ketua Umum dr. Eka Ginanjar dan Sekretaris Jenderal dr. Nadia Ayu Mulansari, organisasi ini menyampaikan enam poin sikap:
1. Mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan mendorong semua pihak untuk menjamin keamanan tenaga kesehatan.
2. Mendukung penuh proses hukum yang berjalan demi keadilan bagi dokter yang menjadi korban.
3. Menuntut penegakan sanksi secara adil dan profesional agar kejadian serupa tidak terulang.
4. Mendorong tenaga medis tetap bekerja sesuai standar kompetensi dan pelayanan.
5. Meminta rumah sakit dan pemerintah meningkatkan upaya pencegahan kekerasan serta menciptakan lingkungan kerja yang aman.
6. Mengajak masyarakat menghormati tenaga kesehatan dan membangun komunikasi yang baik untuk pelayanan optimal.
“Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, kita bisa menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih aman bagi tenaga medis dan masyarakat,” tegas PAPDI.
Kronologi Insiden dan Reaksi Publik
Insiden ini terjadi pada Selasa (12/8/2025) saat dr. Syahpri memeriksa pasien di RSUD Sekayu. Keluarga pasien memintanya melepas masker, namun ia menolak karena bertentangan dengan protokol rumah sakit. Penolakan ini memicu aksi kekerasan, termasuk pemaksaan pelepas masker dan ancaman fisik. Video kejadian tersebut viral di media sosial, memicu kecaman luas dari warganet.
Pentingnya Perlindungan Tenaga Kesehatan
PAPDI menegaskan, kasus ini mengingatkan betapa krusialnya penegakan hukum dan perlindungan bagi tenaga medis. Lingkungan kerja yang aman, menurut mereka, adalah fondasi untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas. Organisasi ini berharap seluruh pemangku kepentingan bersinergi mencegah terulangnya kekerasan serupa di masa depan.